–
Menjaga ketersediaan hidangan panas merupakan suatu rutinitas lazim dalam budaya masak keluarga Indonesia.
Pasalnya makanan yang tersisa banyak akan sayang jika dibuang begitu saja, maka kebanyakan masyarakat akan menyimpannya dan dipanaskan kembali saat ingin menyantapnya lagi.
Ternyata, kebiasaan itu menyimpan dampak negatif berbahaya untuk kesehatan manusia.
Sebab pada dasarnya, ada beberapa tipe zat pangan yang bisa mengalami perubahan kimia ketika dipanaskan ulang, dan hal ini mungkin saja merugikan bagi kesejahteraan tubuh.
Maka dari itu, perlu diketahui beberapa tipe makanan yang seharusnya tidak dipanas-ulangi. Ini bertujuan selain untuk memelihara nutrisinya, cara ini pun bisa menghindari potensi penumpukan racun dan masalah pada sistem pencernaan.
Berikut ini adalah sembilan macam pangan yang sebaiknya jangan dihangatkan lagi setelah masak, seperti dikutip dari postingan TikTok @diet.sehat pada Senin (26/5).
-
Bayam
Bayam adalah jenis sayur dengan kadar nitrat yang lumayan tinggi. Apabila direheat, senyawa nitrat itu bisa bertransformasi jadi nitrit yang memiliki potensi karsinogenik atau memicu timbulnya penyakit kanker. Oleh karena itu, lebih baik jika makanan dari bayam ini disantap secara langsung sesaat setelah proses masakannya selesai.
-
Kentang
Berdasarkan informasi dari para profesional kesehatan, menghangatkan kentang secara berulang-ulang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri berbahaya yang membahayakan kesehatan. Tambahan lagi, nilai nutrisi di dalam kentang akan sangat berkurang ketika dikonsumsi setelah dipanas ulang. Oleh karena itu, dianjurkan untuk hanya memasak sejumlah kecil kentang sehingga tidak perlu menyimpannya selama waktu yang lama.
-
Jamur
Tentu saja, jamur merupakan hidangan yang sungguh enak apabila disajikan dengan tepat. Tetapi ternyata, makanan ini dapat berpotensi membahayakan kesehatan bila dipanaskan berkali-kali. Proses pemanasan ulang akan merusak susunan protein dalam jamur sehingga menimbulkan masalah pada sistem pencernaan. Mengingat sifat jamur tersebut, lebih baik konsumsilah hidangan ini sesegera mungkin setelah proses memasak telah selesai dilakukan.
-
Telur
Telur adalah salah satu penyedia protein paling unggul. Di luar mengandung nutrisi baik seperti vitamin A, kalsium, vitamin B6 serta B12, telur pun menjadi komponen kuliner yang dapat dimasak dengan cepat dan praktis.
Akan tetapi, telur juga merupakan salah satu jenis makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali. Pengolahan dua kali pada telur bisa menyebabkan pembentukan zat-zat berbahaya yang mengancam sistem pencernaan.
-
Daging Ayam
Daging ayam merupakan salah satu bahan masakan yang paling lazim dihangatkan kembali, terutama karena kebiasaan memasaknya dalam jumlah besar. Selain itu, daging ayam juga seringkali jadi hidangan utama pada acara makan malam formal, sehingga jenis sajian ini lebih cenderung dipanas-ulangi berkali-kali.
Menghangatkan kembali daging ayam dapat merubah konfigurasi protein di dalamnya, menjadikannya lebih susah untuk dicerna dan mungkin menyebabkan masalah dengan sistem pencernaan Anda. Apabila sangat perlu dipanas lagi, pastikan semua bagiannya, dari bagian dalam sampai ke tulang, betul-betul sudah hangat secara keseluruhan.
-
Seledri
Seledri adalah bumbu tambahan yang paling banyak digunakan dalam hidangan seperti sup atau masakan dengan kuah lainnya. Akan tetapi, tak disangka bahwa bahan sederhana ini dapat memiliki dampak signifikan ketika dipanas-ulangi berkali-kali.
Mirip dengan bayam, seledri juga memiliki kadar nitrat yang bisa berubah menjadi zat penyebab kanker saat dipanaskan lagi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mencopot potongan seledri terlebih dahulu apabila Anda berniat menyimpan sup dan akan memanaskannya kembali nanti.
-
Nasi
Seperti halnya kentang, nasi bila dibiarkan terlalu lama tanpa penyimpanan yang tepat dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri berbahaya bernama Bacillus cereus yang bisa membahayakan tubuh.
-
Santan
Panas seringkali digunakan untuk menyimpan ulang makanan dengan bahan santan bisa merusak lemak baik di dalamnya, sehingga berpotensi menaikkan tingkat kolesterol dan mendukung kegemukan. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk menghabiskan sajian berisi santan hanya pada satu kali penyajian saja.
-
Olahan Daging
Sosis, nugget, ham, atau jenis produk daging lainnya memiliki kandungan lemak dan zat pengawet. Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dikarenakan lemak dalam makanan yang menjadi oksidatif akibat proses pemasakannya yang di ulang-ulang.
arvpej