JURNAL NGAWI
– Dalam upaya memperkuat kapasitas pendidik di era digital dan menumbuhkan kesadaran politik generasi muda, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Ngawi menyelenggarakan seminar bertajuk “Smart Teacher” pada Sabtu, 14 Juni 2025, bertempat di Hotel Sukowati, Ngawi.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Sutiyo, M.Pd, Nuri Karimatunnisa, S.Si, dan anggota DPRD Jawa Timur Dapil 9, Ibnu Alfandi Yusuf S. E.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Ketua Pergunu Kabupaten Ngawi, Nuri Karimatunnisa, S.Si, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas guru sebagai pondasi dalam membentuk peserta didik yang kritis dan aktif secara politik.
“Kesadaran berpolitik di kalangan peserta didik perlu ditumbuhkan melalui peningkatan kapasitas guru yang relevan dengan perkembangan zaman. Upgrading pendidik menjadi kunci dalam membentuk generasi yang kritis, melek informasi, dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan demokratis,” ujarnya.
Dewan Pakar Pergunu Kabupaten Ngawi, Sutiyo, M.Pd, menekankan bahwa dunia pendidikan telah mengalami perubahan besar yang menuntut guru untuk terus beradaptasi.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Adaptasi dalam bidang pendidikan dari zaman dulu ke sekarang menunjukkan transformasi besar, dari sistem yang berpusat pada guru dan buku teks menuju pendekatan yang lebih dinamis, digital, dan berpusat pada peserta didik. Perubahan ini menuntut pendidik untuk terus belajar, berinovasi, dan mengintegrasikan teknologi agar pendidikan tetap relevan dan inklusif di era modern,” paparnya.
Ibnu Alfandi Yusuf, S.E yang menjabatAnggota DPRD Jawa Timur Dapil 9, menyoroti peran penting pendidikan dalam membekali generasi muda dengan kemampuan literasi digital dan kesadaran politik yang kritis.
“Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, media sosial telah menjadi lebih dari sekadar tempat bersosialisasi ia kini berfungsi sebagai ruang penting dalam pembentukan opini, penyebaran informasi, hingga partisipasi politik masyarakat. Karena itulah, pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk kemampuan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami dan menyikapi media sosial secara cerdas,” jelasnya.
“Pendidikan harus mampu mengembangkan kecakapan literasi digital yang kritis, mendorong kesadaran politik yang aktif, dan membekali individu agar tidak mudah terpengaruh oleh hoaks, ujaran kebencian, maupun manipulasi informasi di ruang digital,” lanjutnya.
Seminar “Smart Teacher” menjadi ruang refleksi sekaligus upgrading bagi para pendidik untuk merespon tantangan zaman.
Dengan materi yang relevan dan pembicara kompeten, acara ini diharapkan mampu memotivasi guru agar menjadi agen perubahan dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara sosial dan digital.***