Berita  

Perdana Rayakan MBG di Bulan Kemerdekaan, Guru dan Siswa SMP Negeri 2 Kota Bima Bahagia

Perdana Rayakan MBG di Bulan Kemerdekaan, Guru dan Siswa SMP Negeri 2 Kota Bima Bahagia

JURNAL SUMBAWA – Setiap guru di sekolah pasti berharap bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi andalan Presiden Prabowo dapat dirasakan dan dinikmati oleh para siswa dan siswi.

SMP Negeri 2 Kota Bima pertama kali menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) pada bulan Kemerdekaan, yaitu tanggal 25 Agustus 2025 lalu.

Kepala Sekolah, Jumadil Akbar, S.Pd menyampaikan rasa gembira karena siswa dan siswinya berhasil menerima distribusi MBG dari pemerintah. Ia juga menceritakan bahwa pihak sekolah bersama dengan Babinsa Kelurahan Paruga melakukan pemeriksaan terhadap paket dan jumlah MBG yang tiba di sekolah.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

“Saat MBG tiba di sekolah, saya bersama guru dan Babinsa langsung memeriksa jumlah serta porsi makanan yang akan dimakan oleh siswa-siswi,” kata Kepala Sekolah kepada Jurnalis Jurnal Sumbawa, saat diwawancarai pada Selasa 26 Agustus 2025.

Ia juga menyampaikan bahwa porsi MBG sangat lengkap, sangat cocok dan bernutrisi untuk dikonsumsi oleh siswa sekolah.

Dengan beroperasinya MBG di sekolahnya, ia berharap siswa dapat mengurangi pembelian makanan tidak sehat di luar.

“Kami berharap anak-anak bisa mengurangi konsumsi makanan instan yang dijual di luar. Kelak kami juga akan mengajak para ibu kantin sekolah untuk menyediakan makanan yang lebih bergizi,” katanya.

Mereka juga mengingatkan siswa untuk membawa wadah bersih dari rumah guna menyimpan sisa makanan yang tidak habis dimakan di sekolah serta membawa air minum dengan menggunakan botol minum.

Sepakat dengan penyampaian Kepala Sekolah, Firda, yang menjabat sebagai Ketua OSIS di sekolah tersebut, juga menyatakan rasa senangnya karena dapat menikmati MBG untuk pertama kalinya. Ia mengatakan, berkat adanya MBG ini, ia tidak lagi cemas jika lupa sarapan sebelum pergi ke sekolah.

“Menurut saya MBG ini sangat baik, jadi terasa membantu ketika saya tidak sempat makan pagi di rumah. Setelah mengonsumsi MBG kami menjadi lebih konsentrasi dalam belajar,” kata Firda.

Firda bersama teman-temannya kini tidak selalu mengonsumsi makanan instan, karena telah mendapatkan porsi MBG dari Pemerintah yang kaya akan nutrisi.

“Alhamdulillah, di porsi MBG sudah sangat lengkap hidangannya, mulai dari susu, ayam, tahu, sayur dan buah. Maka kami merasa bisa mengonsumsi makanan sehat setiap hari,” katanya.

Sekolah juga berharap agar dapur MBG mampu menyediakan variasi hidangan agar siswa tidak merasa bosan.

Lebih menarik lagi, Kepala Sekolah juga akan mengambil inisiatif untuk memanfaatkan limbah atau sisa makanan dari MBG menjadi pupuk kompos, misalnya seperti kulit buah-buahan.

Menteri Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat untuk tidak percaya berita negatif mengenai program MBG di media sosial.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta masyarakat agar tidak terlalu cepat percaya pada berita atau narasi negatif yang beredar di media sosial mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Meutya, informasi yang beredar di media sosial sering kali tidak memperhatikan prinsip jurnalistik. Ia menekankan perlunya memilah informasi, khususnya mengenai program strategis pemerintah yang ditangani oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kita saat ini menghadapi konten media sosial yang sering kali tidak memperhatikan prinsip jurnalistik. Banyak data mengenai MBG yang beredar justru tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” tegas Meutya.

Ia memberikan contoh hasil pengawasan tim Kemkomdigi di SD Negeri Jayapura, Papua, yang menunjukkan pelaksanaan program MBG berjalan dengan baik. Hal ini, menurut Meutya, bertentangan dengan berbagai narasi negatif yang sering muncul di media sosial.

“Yang kami temukan di lapangan justru program ini berjalan dengan lancar. Hal ini bertentangan dengan berbagai narasi negatif yang beredar,” katanya.

Pernyataan tersebut sekaligus membantah tuduhan bahwa program MBG tidak tepat sasaran atau tidak berjalan dengan baik. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pelaksanaan program, sambil tetap terbuka terhadap kritik dan masukan yang konstruktif.

Pada kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika juga menekankan pentingnya peran media utama dalam menyebarkan informasi yang benar dan bertanggung jawab.

“Kami berharap dapat menyampaikan informasi yang paling akurat langsung kepada rekan-rekan media. Dengan demikian, masyarakat mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program ini,” tambahnya.