news  

Perahu ASN dan DPRD Terbalik di Selat Sipora, 11 Orang Hilang

Perahu ASN dan DPRD Terbalik di Selat Sipora, 11 Orang Hilang

Kecelakaan Perahu di Selat Sipora, 17 Orang Terbalik dan Enam Orang Selamat

Pada Senin, 14 Juli 2025, pukul 11.30 WIB, sebuah perahu cepat yang membawa 17 orang mengalami kecelakaan di Selat Sipora, antara Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Dari jumlah tersebut, enam orang berhasil selamat setelah berenang selama sekitar enam jam di tengah gelombang tinggi dan gelapnya malam.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Perahu tersebut merupakan bagian dari rombongan Bupati Mentawai Rinto Wardana Samaloisa yang sedang melakukan perjalanan dari Kecamatan Sikakap, Pulau Pagai Utara, menuju Tuapeijat, Pulau Sipora, pada pagi hari. Bupati Rinto menggunakan kapal operasional pemerintah daerah, Mego. Namun, sebelum ia dan rombongannya berangkat, terdapat satu boat yang telah berangkat lebih dulu dengan beberapa pegawai ASN dan anggota DPRD Mentawai.

Menurut informasi yang diberikan oleh Bupati Rinto saat ditemui di Dermaga Tuapeijat bersama keluarga korban yang masih dalam pencarian, rombongan pertama terdiri dari 15 orang. Di antaranya adalah anggota DPRD Mentawai Isar Taileleu beserta dua anaknya dan satu keponakan. Perahu tersebut singgah di Guluguluk untuk menjemput dua orang tambahan, sehingga total menjadi 17 orang.

Kondisi cuaca pada saat itu tidak bersahabat, dengan badai, angin kencang, dan langit gelap. Sekitar 30 menit setelah rombongan pertama berangkat, bupati dan rombongannya bertolak menggunakan Kapal Mego. Mereka sempat berpapasan di perairan Dusun Saumanganya dan melihat rombongan pertama dalam kondisi baik.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Bupati Rinto menyebutkan bahwa mereka mengejar rombongan pertama karena ada rapat dengan DPRD. Sesampainya di Katiet, Kecamatan Sipora Selatan, mereka menunggu di Dusun Sao sekitar satu jam. Namun, perahu rombongan pertama tak kunjung menyusul, sementara cuaca semakin gelap dan gelombang tinggi. Akhirnya, rombongan bupati memutuskan untuk melanjutkan perjalanan hingga Dermaga Sioban, Kecamatan Sipora Selatan, melalui perjalanan darat.

Saat dalam perjalanan darat, mereka sempat terhambat banjir di Desa Saureinu, Kecamatan Sipora Selatan. Pada saat itulah, Bupati Rinto mendapat informasi bahwa perahu yang ditumpangi rombongan pertama terbalik.

Upaya pencarian informasi lebih lanjut mengantarkan Rinto terhubung dengan Kepala Dusun Mapinang, Pagai Utara. Kepala dusun tersebut membenarkan kabar tersebut dan menginformasikan adanya enam orang yang berhasil sampai di daratan sekitar pukul 17.30 WIB, setelah berenang sekitar enam jam dari tengah laut menuju pantai.

Sejumlah korban yang selamat menceritakan bahwa rombongan terbagi tugas. Ada yang bertahan di badan perahu yang terbalik menggunakan pecahan atap sebagai pelampung dan ada yang berenang ke daratan. Dua operator perahu juga ikut berenang sambil memegang kompas karena kondisi gelap dan daratan tidak terlihat.

Pada pukul 20.00 WIB, salah satu korban yang selamat berhasil dihubungi. Mereka berenang perlahan, kadang terpisah, hingga akhirnya mencapai pantai dan melaporkan kejadian kepada warga setempat.

Upaya pencarian semalam berlanjut hingga dihentikan pada Selasa dinihari pukul 2. Pada pagi ini, pencarian lanjutan telah dilakukan kembali melibatkan kapal-kapal dari Basarnas dari Tuapeijat maupun BPBD Mentawai.