news  

Pensiun dari Perusahaan Minyak, Syarkawi Yahya Mulai Bisnis Travel Umrah dengan Niat Sederhana

Pensiun dari Perusahaan Minyak, Syarkawi Yahya Mulai Bisnis Travel Umrah dengan Niat Sederhana

Pengalaman Pensiunan yang Berbisnis Travel Umrah

Setelah pensiun dari perusahaan energi multinasional, tidak berarti seseorang harus berhenti bekerja atau terlibat dalam aktivitas apapun. Banyak orang memilih untuk tetap aktif dengan menjalani bisnis atau pekerjaan lain yang bermanfaat. Salah satu contohnya adalah Syarkawi Yahya, yang memutuskan untuk bergelut dalam bisnis travel umrah setelah pensiun.

Syarkawi pensiun pada tahun 2009 dari perusahaan minyak Chevron. Ia mengaku belajar bisnis travel secara otodidak. Tujuannya sangat sederhana, yaitu membantu masyarakat yang ingin melakukan ibadah umrah dengan biaya yang terjangkau.

“Niat saya adalah dakwah dan ibadah. Saya ingin memudahkan orang lain pergi ke tanah suci,” ujarnya. Dengan semangat tersebut, ia mulai merintis usaha travel umrah sejak tahun 2012, tiga tahun setelah pensiun.

Di awal kariernya, Syarkawi dibantu oleh anaknya dalam mencari rekan Land Arrangement (LA) yang menangani penanganan jemaah umrah dan haji selama berada di Arab Saudi. LA ini bertugas mengurus berbagai hal, baik dari sisi agama maupun teknis selama jemaah berada di tanah suci.

“Karena kami baru, kami mencari partner yang bisa membantu kami,” katanya. Proses pencarian partner ini cukup rumit, namun akhirnya berhasil ditemukan.

Pada perjalanan pertamanya, Syarkawi membawa 10 jemaah untuk umrah. Saat itu, travelnya belum memiliki izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dari Kementerian Agama RI. Meskipun begitu, partner LA yang sudah dipilih membantu sejak awal.

“Kami bekerja sama selama 13 tahun karena saling menjaga amanah,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama yang baik dapat menjadi fondasi utama dalam menjalankan bisnis.

Hingga saat ini, Syarkawi mengatakan bahwa travelnya telah memberangkatkan lebih dari seribu jemaah untuk umrah. Ia mengakui bahwa bisnis travel umrah yang ia jalani tidak dilakukan dengan cara yang terburu-buru. Tujuan awalnya adalah untuk dakwah, bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan.

“Kami lebih banyak melakukan promosi melalui mulut ke mulut. Saya juga dibantu oleh istri dan anak dalam menjalankan bisnis ini,” ujarnya. Dukungan keluarga menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan bisnisnya.

Syarkawi berharap, apa yang ia lakukan bisa menjadi inspirasi bagi para pensiunan lainnya. Ia berpikir bahwa para pensiunan tetap bisa menjalani hidup dengan produktif, terutama jika aktivitas yang mereka lakukan memiliki misi membantu orang lain.

Banyak orang yang mengira bahwa usia pensiun adalah akhir dari segalanya. Namun, Syarkawi membuktikan bahwa itu bisa menjadi awal dari sesuatu yang baru dan bermanfaat. Dengan semangat, ketekunan, dan niat yang tulus, siapa pun bisa menciptakan kesuksesan di usia yang sudah matang.