.CO.ID –Perusahaan Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) memberikan penjelasan mengenai produk udang yang dilaporkan terkontaminasi Cesium-137 (Cs-137).
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Shrimp Club Indonesia, Andi Tamsil.
Saat ini, kasus sedang ditangani oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Saat ini kasus sedang ditangani oleh BAPETEN, BRIN, dan KKP, dengan bantuan data dari lembaga FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat). Proses penyelidikan bertujuan untuk menentukan sumber pencemaran dan tindakan yang sesuai serta memastikan keamanan pangan di masa depan,” ujar Andi saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (21/8/2025). Saat ini penanganan kasus dilakukan oleh BAPETEN, BRIN, dan KKP, dengan dukungan informasi dari otoritas FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat). Penyelidikan bertujuan untuk memastikan asal kontaminasi dan langkah penanganan yang tepat serta menjaga keamanan pangan di masa mendatang,” kata Andi saat dimintai konfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (21/8/2025). Saat ini kasus sedang ditangani oleh BAPETEN, BRIN, dan KKP, didukung oleh data dari FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat). Proses investigasi bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan tindakan yang sesuai serta memastikan keselamatan pangan di masa depan,” jelas Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/8/2025).
Selain itu, BMS telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, khususnya KKP dan BAPETEN, serta dengan asosiasi pengusaha udang di dalam negeri.
“Kami menegaskan bahwa kasus ini tidak berasal dari budidaya udang, melainkan berkaitan dengan faktor eksternal yang berada di luar kendali industri udang,” tegasnya.
Andi mengatakan, FDA telah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia melalui KKP.
Hasil penyelidikan tim KKP, Bapeten, dan BRIN akan disampaikan kepada FDA sebagai bagian dari upaya memastikan keselamatan pangan dari produk udang Indonesia.
Selain itu, pengiriman produk udang BMS ke Amerika dihentikan sementara.
“Ekspor perusahaan BMS ke Amerika Serikat sementara waktu dihentikan,” ujar Andi.
Sebelumnya, FDA mengumumkan penarikan produk udang beku merk Great Value yang dijual di jaringan toko Walmart pada hari Selasa (19/8/2025) waktu Amerika Serikat.
Peringatan tersebut muncul setelah produk yang disuplai oleh PT BMS Foods dari Indonesia ditemukan mengandung isotop radioaktif berbahaya, Cesium-137.
“Jika Anda baru saja membeli salah satu lot udang beku Great Value dari Walmart, segera buang. Jangan mengonsumsi atau menyajikan produk tersebut,” demikian pernyataan resmi FDA.
“Para distributor dan pengecer harus membuang barang ini serta tidak diperbolehkan menjual atau menyajikannya,” tambah pernyataan tersebut.
Udang yang ditarik tersebut dijual di toko Walmart yang berada di Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan West Virginia.
Dalam pernyataannya, FDA menyampaikan bahwa hanya satu kiriman udang yang diketahui terkontaminasi Cs-137.
Di sisi lain, kontainer yang ditemukan positif pernah tiba di empat pelabuhan utama Amerika Serikat, yaitu Los Angeles, Houston, Miami, dan Savannah, Georgia.
FDA kemudian menampilkan tiga nomor batch produk yang mungkin terpengaruh dan telah didistribusikan ke 13 negara bagian, meskipun menyatakan bahwa tidak ada kantong udang yang terkontaminasi masuk ke pasar AS.
Kandungan Cs-137 pada sampel udang dari Indonesia memang tidak terlalu besar sehingga tidak langsung menimbulkan bahaya. Namun, FDA mengingatkan bahwa konsumsi berulang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker karena merusak DNA, terutama jika dikombinasikan dengan paparan radiasi rendah dari lingkungan atau prosedur medis sehari-hari seperti rontgen.
Tonton: AS Tarik Ikan Udang RI Karena Terpapar Cesium, Berikut Tindakan yang Diambil Pemerintah
Sampai saat ini, penyebab utama pencemaran masih belum diketahui. FDA menyatakan sedang bekerja sama dengan lembaga pengawas perikanan Indonesia dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
“FDA akan terus bekerja sama dengan sektor industri untuk memantau seluruh produk yang berkaitan yang diproses oleh PT Bahari Makmur Sejati dalam rantai pasok, mengumpulkan data sebanyak mungkin, dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan,” kata lembaga tersebut dalam pernyataan resminya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “BMS Foods Menjelaskan Mengenai Udang yang Terkena Cesium”