PIKIRAN RAKYAT
Grand Final Musim 12 dari MasterChef Indonesia menghadirkan laga menarik di antara kedua peserta asli Bali, yakni Fajar Gusti Pangestu dan Putu Hovit Yusmanjia.
Kedua peserta tersebut berhasil mengeliminasi 22 kontestan lain dan sekarang bertanding untuk merebut gelar juara di turnamen masak berprestise ini.
Profil Fajar Gusti Pangestu
Fajar Gusti Pangestu, biasa dikenal sebagai Fajar, merupakan wirausaha muda berumur 26 tahun berasal dari Pulau Bali.
Sebelum terlibat dalam acara MasterChef Indonesia, Fajar sudah berpengalaman kerja di dapur suatu restoran asal Russia di Bali, hal ini menambah keahliannya pada bidang teknik masak Internasional.
Di galeri MasterChef, dia dikenal sebagai “Raja Penutup Makanan” karena bakatnya menghasilkan hidangan pencuci mulut yang luar biasa, termasuk gabungan antara buah leunca dan kecap manis dalam satu sajian istimewa.
Fajar pun berhasil mempertahankan tempatnya di babak final grand after successfully conquering the coffee challenge that posed a daunting test.
Profil Putu Hovit Yusmanjia
Putu Hovit Yusmanjia, yang biasa dipanggil Hovit, merupakan seorang pengusaha berumur 33 tahun berasal dari Pulau Bali.
Setelah lulus dari Nikki International Hotel School, Hovit pernah bekerja sebagai kepala dapur di salah satu vila ternama di Bali. Pengalaman tersebut membentuknya menjadi seorang koki profesional dengan keahlian tinggi.
Walaupun pada mulanya hanya ikut-ikutan saja saat menghadiri audisi, Hovit justru berkesempatan maju hingga ke tahap akhir grand final dan sekarang sedang bersaing sengit dengan Fajar. Dalam setiap gerakan di dapurnya, Hovit terkenal karena sikapnya yang tenang serta pemikirannya yang matang.
Jalur Menuju Grand Final
Perjalanan Fajar menuju grand final dimulai dengan keberhasilannya dalam tantangan kopi yang unik, di mana ia harus menciptakan dua hidangan satu savory dan satu dessert yang menonjolkan rasa kopi.
Kreativitas dan tekniknya dalam mengolah bahan-bahan tersebut membuatnya lolos ke babak grand final tanpa harus melalui pressure test.
Sementara itu, Hovit harus menghadapi tantangan berat dalam pressure test dengan bahan utama ikan halibut.
Ia diwajibkan menyajikan appetizer dan main course dalam waktu 75 menit untuk dinilai oleh tiga juri Chef Juna, Chef Renatta, dan Chef Rudy.
Meskipun tidak ada hidangan yang sempurna dari mereka berdua, juri akhirnya memutuskan bahwa Hovit layak melaju ke grand final bersama Fajar.
Pada episode sebelumnya, Hovit dihadapkan dengan kesalahan yang fatal. Saat team challenge, hidangan yang dibuat oleh Hovit dan tim terdapat pecahan kaca.
Persaingan di Grand Final
Pertarungan terakhir dari Musim 12 MasterChef Indonesia menghadapkan Fajar melawan Hovit dalam sebuah pertandingan ketat. Mereka berdua memamerkan kemampuan serta daya cipta luar biasa pada setiap masakan yang disajikannya.
Fajar dengan sentuhan modern dan teknik internasionalnya, sementara Hovit dengan pendekatan tradisional dan rasa autentik khas Bali.
Para juri memberikan apresiasi tinggi terhadap kedua finalis ini, mengakui bahwa keduanya memiliki potensi besar di dunia kuliner.
Siapa yang Akan Menjadi Juara?
Dengan petualangan berliku dan komitmen kuat, baik Fajar maupun Hovit membuktikan bahwa keduanya pantas untuk menyandang gelar juara MasterChef Indonesia Musim 12.
Tetapi, hanya ada satu juara di antaranya. Apakah itu Fajar berkat inovasi metode memasaknya, atau justru Hovit lewat pemahaman rasanya serta kemahiran teknik tradisional? Jawapannya bakal terungkap pada episod pamungkas yang dipenuhi getaran emosional dan kejadian mengejutkan.
Pengagum acara MasterChef Indonesia bisa menikmati babak yang mendebarkan tersebut di saluran RCTI pada tanggal 17 Mei 2025, sekitar pukul 15:00 Waktu Indonesia Bagian Barat.
Dukung jagoan Sobat PR dan saksikan siapa yang akan menjadi juara MasterChef Indonesia Season 12.***
