Pengelolaan GBK Diserahkan ke Danantara, Bagaimana Nasib Hotel Sultan?

Pengelolaan GBK Diserahkan ke Danantara, Bagaimana Nasib Hotel Sultan?





,


Jakarta


Direktur Utama PPK GBK Hadi Sulistia menyebutkan bahwa kasus hukum yang menangani Hotel Sultan masih akan dilanjuti walaupun sudah ada perubahan dalam pengelolanya.
GBK
beralih.

Seperti yang telah dikenal, manajemen dari kompleks GBK yang dulunya berada di bawah Kemensetneg, kini dipindahkan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Agung Nusantara atau disingkat sebagai BPIPID.
Danantara
.

“Pemrosesan kasus berlanjut. Surat somasi sudah disampaikan ke PT Indobuildco agar segera membersihkan lokasi,” jelas Hadi kepada
Tempo
, Jumat, 2 Mei 2025.

Hotel yang berlokasi di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta Pusat itu menjadi sengketa bertahun antara pemerintah dengan
Pontjo Sutowo
, pemilik PT Indobuildco yang mengelola hotel. Hotel tersebut berada di tanah Eks HGB No. 26/Gelora dan HGB No. 27/Gelora.

PT Indobuildco disebut harus segera mengosongkan Hotel Sultan lantaran masa berlaku HGB sudah habis sejak Maret 2023. Namun, PT Indobuildco tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Sampai tenggat waktu hingga 29 September 2023 pukul 24.00 WIB, belum terjadi pengevakan di hotel tersebut. Selanjutnya, PPK GBK mengingatkan kembali bahwa Hotel Sultan harus kosong pada tanggal 4 Oktober 2023.

Setelah proses hukum yang melibatkan beberapa percobaan dan kegagalan, Kementerian Set negara pada akhirnya mengirim surat peringatan kepada PT Indobuildco. Surat ini dikirim di penghujung tahun 2024.

“Bila PT Indobuildco tak memberikan respon terhadap surat teguran tersebut, Kemensetneg beserta PPK GBK pasti akan mengambil langkah hukum selanjutnya sesuai dengan peraturan yang ada,” jelas Hadi.

Sekarang ini, CEO dari Danantara Rosan Roeslani telah menyatakan bahwa perusahaan tersebut berencana untuk menanganinya manajemen aset komplek GBK. “Dengan demikian, GBK bersama dengan semua area disini bakal menjadi bagian integral dari Danantara,” ungkap Rosan usai acara Town Hall Meeting di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada hari Senin tanggal 28 April tahun 2025.

Rosan menyebutkan bahwa Danantara akan merancang dengan teliti untuk menjadikan GBK sebagai sumber kekayaan yang menguntungkan. “Sumber daya yang mampu memberikan hasil positif baik secara langsung maupun tidak langsUNG.
return of asset, return of investment
. Sesuai dengan parameter atau kriteria
benchmarking
“dan hal-hal lainnya,” katanya.

Pernyataan Rosan ini sesuai dengan pendapat Prabowo yang menyebutkan bahwa Danantara mempunyai harta kekayaan sangat besar. “Setelah kami melakukan perhitungan, ternyata kami berlimpah, dan kemungkinannya tidak lama lagi nilai kekayaan Danantara akan mencapai US$ 1 triliun,” ujar Prabowo usai hadir dalam acara Town Hall Meeting Danantara.


Ilona Estherina

dan

Andika Dwi

bersumbang dalam penyusunan artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com