Berita  

Penempatan TNI di DPR dan Objek Lain Hanya Bantuan, Kemhan Pastikan Tidak Ada Niat Darurat Militer

Penempatan TNI di DPR dan Objek Lain Hanya Bantuan, Kemhan Pastikan Tidak Ada Niat Darurat Militer

Penjagaan TNI di Berbagai Fasilitas Umum

Beberapa prajurit TNI kini berada di Komplek DPR/MPR, Jakarta, serta beberapa objek penting lainnya. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari tugas yang diberikan oleh Polri. Kementerian Pertahanan (Kemhan) menegaskan bahwa TNI tidak mengambil alih tanggung jawab kepolisian, tetapi hanya memberikan bantuan dalam menjaga situasi keamanan.

Menurut Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas, penempatan prajurit TNI saat ini adalah bentuk perbantuan kepada polisi agar situasi keamanan dapat berjalan dengan lancar. Ia menyampaikan hal ini setelah diwawancarai di kantornya.

Frega menjelaskan bahwa langkah tersebut masih terkait dengan situasi dan kondisi keamanan sebelumnya, yaitu aksi demo yang berujung kerusuhan di berbagai daerah, termasuk Jakarta. Menurutnya, dampak dari kejadian tersebut tidak hanya pada aspek keamanan, tetapi juga berdampak pada aspek ekonomi di berbagai wilayah.

“Oleh karena itu, dibutuhkan keamanan dan stabilitas. Bentuk pelibatan TNI saat ini, seperti yang disampaikan, ada di fasilitas umum, untuk menjamin tidak ada pihak-pihak, baik internal maupun eksternal, yang coba-coba mengganggu atau menciptakan potensi konflik,” ujar Frega.

Pemerintah memastikan bahwa fasilitas-fasilitas umum yang dibangun menggunakan uang rakyat tidak dirusak. Jika terjadi kerusakan, selain tidak bisa digunakan, pemerintah harus mengeluarkan dana tambahan untuk memperbaikinya. Menurut jenderal bintang satu TNI AD tersebut, biaya perbaikan fasilitas umum tidak sedikit.

“Sehingga yang seharusnya jumlah itu bisa dialokasikan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia akhirnya kita harus memperbaiki, merestorasi,” ujarnya.

Frega menekankan bahwa keberadaan prajurit TNI di berbagai lokasi bukan untuk tujuan lain. Apalagi sampai melakukan darurat militer. Menurut dia, TNI hanya melaksanakan tugas perbantuan sesuai permintaan Polri pada 30 Agustus lalu. Karena itu, para prajurit TNI masih bertugas di berbagai lokasi.

“Jadi jangan dilihat kaca matanya, oh ini tentara ingin mengambil alih, tentara ingin darurat militer, saya tegaskan tidak ada sama sekali niatan untuk darurat militer. Niat kami adalah karena permintaan Kapolri untuk perbantuan, tanggal 30 Agustus kepada Panglima TNI. TNI itu membantu untuk menjaga kenyamanan, keamanan, stabilitas yang ada karena kita tahu bahwa saat ini prioritasnya adalah bagaimana Presiden Prabowo ingin meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia,” imbuhnya.