news  

Penelitian: Duduk Terlalu Lama Picu Penyusutan Volume Otak

Penelitian: Duduk Terlalu Lama Picu Penyusutan Volume Otak

, JakartaPenelitian dari Pusat Memori dan Alzheimer di Vanderbilt University mengungkapkan bahwadudukTerlalu lama setiap hari, rata-rata 13 jam, dapat mempercepat penurunan ukuran otak, termasuk area hippocampus yang memiliki peran penting dalam fungsi ingatan.

Para peneliti menggunakan perangkat pemantau pergelangan tangan untuk mengukur tingkat aktivitas peserta selama tujuh hari penuh, serta memantau kesehatan otak mereka selama periode tujuh tahun melalui pemindaian MRI. Hasilnya, meskipun sebagian besar peserta rutin berolahraga selama 150 menit setiap minggu, mereka tetap mengalami penurunan volume.otak jika duduk terlalu lama.

“Menurunkan risiko penyakit Alzheimer tidak hanya dilakukan dengan berolahraga sekali sehari,” ujar Marissa Gogniat, ahli saraf dari University of Pittsburgh yang terlibat dalam penelitian tersebut, seperti dilaporkan di lamanScience Alert. Menurunkan durasi waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk, meskipun Anda berolahraga setiap hari, mampu mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer.

Bahaya Meningkat bagi Pemilik Gen Alzheimer

Dilansir dari laman Earth, penelitian ini juga menemukan bahwa dampak duduk dalam waktu yang terlalu lama semakin memburuk bagi individu yang memiliki gen risiko penyakit Alzheimer, yaituAPOE-ε4. Dalam kelompok ini, proses penuaan berlangsung lebih cepat dan melibatkan wilayah otak yang mengontrol memori serta pengambilan keputusan, seperti lobus frontal dan parietal.

Peserta yang memiliki gen tersebut juga menunjukkan kemampuan kognitif yang lebih rendah. Mereka sering kali kesulitan mengingat kata atau menyebutkan nama benda secara cepat.

Salah satu alasan duduk terlalu lama dapat memengaruhi fungsi otak adalah karena penurunan aliran darah ke otak. Tanpa pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sel-sel otak mengalami kesulitan dalam menjaga koneksi dan proses pemulihan.

Selain itu, duduk dalam waktu yang terlalu lama juga bisa memicu peningkatan peradangan di dalam tubuh, yang merupakan faktor lain yang dianggap berkontribusi mempercepat kerusakan sel otak, khususnya pada individu dengan risiko genetik.

Olahraga Tidak Dapat Menghilangkan Dampak Kebiasaan Duduk

Para peneliti menyatakan bahwa duduk dalam waktu yang terlalu lama bukan hanya merupakan gaya hidup yang tidak aktif, tetapi juga kebiasaan yang secara perlahan menyebabkan kerusakan pada otak. “Penelitian ini menekankan pentingnya mengurangi durasi duduk, khususnya bagi kalangan orang dewasa yang semakin tua dan berisiko tinggi mengalami penyakit Alzheimer,” ujar Angela Jefferson dari Vanderbilt University Medical Center.

Ia menyarankan agar masyarakat terbiasa berdiri, berjalan, atau melakukan peregangan tubuh secara rutin sepanjang hari. Aktivitas sederhana seperti berjalan saat menjawab telepon, berdiri saat membaca dokumen, atau melakukan peregangan singkat setiap jam, dapat membantu menjaga kesehatan otak.

Penurunan kemampuan otak dan daya ingat merupakan hal yang wajar terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, kebiasaan duduk terlalu lama dapat mempercepat proses ini serta meningkatkan potensi terkena penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Alzheimer’s & Dementiaini memperkuat arti pentingnya menjaga pola hidup yang aktif, bukan hanya dalam bentuk olahraga yang terjadwal, tetapi juga aktivitas fisik sepanjang hari.