Pemkot Surabaya Alokasikan Rp 5 Miliar untuk Jalan Tembusan Dharmahusada-Merr

Proyek Jalan Tembusan Dharmahusada ke Merr, Tantangan dan Solusi yang Diterapkan

Pemerintah Kota Surabaya terus memprioritaskan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat. Salah satu proyek yang menjadi fokus adalah lanjutan jalan tembusan dari Jalan Dharmahusada ke area Merr. Saat ini, akses tersebut masih belum tersambung secara langsung, sehingga pengendara harus melakukan perjalanan yang lebih panjang.

Rute yang Harus Dilalui Pengendara Saat Ini

Untuk mencapai area Merr dari Jalan Dharmahusada, pengendara harus melewati rute yang memutar. Mereka harus melintasi Jalan Raya Dharmahusada Indah terlebih dahulu, kemudian berbelok ke arah timur melalui Jalan Kertajaya Indah hingga mencapai simpang empat Kertajaya atau KONI. Jarak tempuh dari titik SWK Dharmahusada hingga simpang empat tersebut sekitar 2,5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit, tergantung kondisi lalu lintas.

Pembiayaan dan Tahapan Pengerjaan Proyek

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Adi Gunita, menjelaskan bahwa rencana pengerjaan jalan tembusan ini masuk dalam skema dana pembiayaan alternatif. Dana yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp 5 miliar. Ia juga menyatakan bahwa proyek ini sudah diatur dalam sistem pinjaman.

Sebelum pengerjaan fisik dimulai, terlebih dahulu dilakukan proses pembebasan lahan. Hal ini dilakukan karena masih ada beberapa persil yang belum dibebaskan. Menurut Adi, pembebasan lahan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum konstruksi dimulai.

Desain Jalan yang Disesuaikan dengan Lingkungan

Panjang jalan yang akan dikerjakan sekitar 200 meter, dengan tujuan agar bisa langsung menghubungkan Jalan Dharmahusada ke area Merr. Namun, di tengah rencana pengerjaan, terdapat makam yang menjadi tantangan. Untuk menghindari gangguan terhadap makam tersebut, desain jalan akan dibuat sedikit belok.

Adi menjelaskan bahwa penyesuaian desain dilakukan setelah melalui kajian terhadap aspek sosial dan kondisi lapangan. Ia menyatakan bahwa perubahan ini dilakukan agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Masalah Lalu Lintas di Titik Kepadatan

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Beta Ramadhani, menyampaikan bahwa simpang empat Kertajaya Indah atau KONI termasuk dalam 25 titik kepadatan kendaraan. Di jam sibuk pagi dan sore hari, volume lalu lintas sering kali melebihi kapasitas jalan, sehingga membuat pengendara harus ekstra sabar.

Beta menambahkan bahwa kepadatan lalu lintas di area tersebut sering kali menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, penyelesaian proyek jalan tembusan ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban lalu lintas di titik tersebut.

Harapan untuk Masa Depan

Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi kemacetan di wilayah Surabaya. Dengan adanya jalan tembusan yang langsung menghubungkan Jalan Dharmahusada ke Merr, pengendara tidak lagi harus melewati rute yang memutar, sehingga menghemat waktu dan energi.

Selain itu, proyek ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat dan perencanaan yang matang, diharapkan proyek ini dapat selesai sesuai target dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.