– Pemerintah Kota Bandung menyerukan agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meninjau ulang izin konservasi eks situ yang diberikan kepada pengelola Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo).
Seruan ini muncul setelah konflik berkepanjangan antara dua pihak yang berselisih dalam manajemen kebun binatang tersebut tak kunjung menemukan penyelesaian.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa evaluasi izin perlu dilakukan apabila dualisme kepengurusan terus mengganggu stabilitas operasional dan merugikan kepentingan publik.
“Kalau seperti ini terus, saya tak segan meminta Kementerian untuk mengevaluasi izin konservasi eks situ yang dipegang pengelola Bandung Zoo. Saya tegas sekarang,” kata Farhan dalam keterangannya, Kamis (3/7).
Ia mengaku kecewa karena upaya penyelesaian konflik sudah berulang kali dilakukan, termasuk melalui jalur mediasi dan intervensi aparat, namun selalu kandas di tengah jalan.
“Sudah berulang kali dimediasi, tapi hasilnya nihil. Pemerintah dan aparat sudah turun tangan, tapi pertikaian terus berulang. Capek juga kalau begini terus,” ujarnya.
Farhan menekankan bahwa konflik ini tidak hanya berdampak pada pengelola, tetapi juga merugikan satwa dan masyarakat yang ingin menikmati fasilitas konservasi. Ia menyoroti bahwa pihak pengelola tidak menunjukkan itikad baik, padahal lahan kebun binatang merupakan milik pemerintah yang selama ini digunakan tanpa kontribusi balik.
“Jangan terus-menerus mengandalkan pemerintah. Tanahnya milik Pemkot, tapi tidak pernah bayar sewa, tidak ada bagi hasil. Harusnya bisa bertanggung jawab,” tegasnya.
Penutupan sementara Bandung Zoo baru-baru ini dianggap Farhan sebagai momentum tepat bagi pengelola untuk membuktikan komitmen mereka terhadap satwa dan konservasi.
“Ini saatnya mereka membuktikan tanggung jawabnya. Karena izin konservasi dari Kementerian itu jatuhnya ke yayasan, bukan ke pemerintah,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak manajemen Bandung Zoo memutuskan menutup sementara operasional kebun binatang untuk mencegah pengunjung terdampak konflik internal yang sedang berlangsung.