, Medan
– Pemerintah Kota Medan dengan antusias menyambut konferensi regional Psikolog Sumatera Utara (Psibor) yang akan digelar di kota tersebut. Hal itu dinyatakan langsung oleh Walikota Medan, Rico Waas, ketika menerima kedatangan para pemimpin organisasi psikologi itu di Gedung Pemerintahan Kota, pada hari Kamis tanggal 15 Mei 2025.
Rico mengungkapkan ekspektasi tinggi tentang pelaksanaan Konferwil itu. Dia percaya bahwa kegiatan ini bakal meningkatkan kerjasama erat dalam kalangan masyarakat dengan latar belakang bermacam-macem. Ini mencakup tidak hanya hubungan antar anggota PSBI saja, melainkan juga komunikasi di antara berbagai agama, suku, dan grup budaya lainnya yang tersebar di kota Medan.
Pada pidatonya, Rico menyatakan tegas bahwa Kota Medan merupakan sebuah kota yang dipenuhi oleh kemampuan unik dalam bermacam-macara. Kemampuan tersebut meliputi perbedaan-perbedaan di bidang agama, etnisitas, tradisi, serta warisan budaya lainnya yang saling bersentuhan satu sama lain. Dia meminta semua warga agar tetap merawat hubungan harmonis yang sudah berhasil dibina sejak dulu hingga saat ini.
“Ini adalah kota Medan yang begitu berwarna-warni. Kami memiliki berbagai macam agama, etnis, tradisi, dan budaya. Oleh karena itu, marilah kita pelihara rasa kebersamaan kami supaya terus damai,” kata Rico dengan antusiasme.
Klaim tersebut tidak sekadar simbolis. Rico pun secara langsung mengekspresikan kebanggaannya pada seluruh anggota keluarga Simbolon atas kontribusinya dalam memajukan kota Medan.
Rico tidak lupa menyampaikan terima kasih atas kehadiran pengurus PSBI. Ia mengapresiasi kontribusi warga marga Simbolon dalam berbagai sektor kehidupan di kota ini. Dalam suasana hangat, ia menitipkan salam kepada seluruh anggota PSBI, khususnya yang berdomisili di Kota Medan.
“Kami bangga dengan saudara-saudara kami marga Simbolon. Sampaikan salam kami untuk keluarga besar Simbolon di mana pun berada, khususnya di Kota Medan,” kata Rico.
Pernyataan ini memperlihatkan betapa kuatnya nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan di antara masyarakat Medan. Hal ini juga mencerminkan keterbukaan Pemko Medan terhadap keberagaman sosial dan budaya yang menjadi bagian penting dari identitas kota ini.
Sebaliknya, Ketua PSBI Kota Medan, Anggiat Simbolon, mengatakan bahwa Konferwil PSBI dijadwalkan untuk tanggal 17 Mei nanti. Dia berharap dengan kedatangan Wali Kota Medan bisa memberikan dorongan moril serta semangat bagi semua peserta yang terlibat dalam acara tersebut.
“Kami berharap untuk mengundang Bpk Walikota. Mudah-mudahan beliau bisa bergabung bersama kita,” ungkap Anggiat dengan antusiasme.
Konferensi Wilayah PSBI tidak hanya merupakan urusan dalam organisasi saja. Namun lebih dari itu, pertemuan tersebut memberikan wadah untuk menguatkan perasaan kesatuannya, mengeratkan jejaring sosial, serta menyatukan tekad untuk turut berpartisipasi dalam meningkatkan perkembangan kota.
Melalui kegiatan ini, PSBI turut menunjukkan peran aktifnya dalam menjaga nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan kerukunan yang selama ini menjadi fondasi kehidupan di Kota Medan. Kegiatan seperti Konferwil menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat kolaborasi antarwarga.
Pemko Medan, lewat pernyataan dari Rico Waas, menggarisbawahi janjinya untuk mensupport setiap bagian masyarakat yang berniat memberikan kontribusi positif kepada kotanya. Penyambutan terhadap PSBI mencerminkan bahwa pihak pemerintahan bersedia mendengarkan serta merespect semua grup yang menyebarkan rasa persaudaraan dan cinta akan negaranya.
Acara seperti Kongres Wilayah PSBI memberikan nuansa tambahan pada dinamika sosial di Kota Medan. Terlebih lagi, Medan populer disebut sebagai miniatur Indonesia berkat ragam budaya yang dimilikinya. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Medan akan memperkuat semangat persatuan sehingga dapat berkembang dan menjadi bagian integral dari masyarakat setempat.
Kehadiran PSBI sejauh ini menjadi elemen penting dalam komunitas yang menganjurkan rasa persaudaraan serta kerjasama. Lebih-lebih lagi, di masa kini yang semakin mensyaratkan sinergi antar beragam latar belakang. Kota Medan perlu memiliki lebih banyak area serupa dengan Konferwil dimana beberapa kelompok dapat bertukar pikiran dan meningkatkan kesatuannya.
Dengan semangat tersebut, Medan akan terus berkembang menjadi kota yang damai, inklusif, serta dipenuhi potensi.
