,
Jakarta
– Partai Persatuan Pembangunan (
PPP
), salah satu partai politik tertua di Indonesia, tengah bersiap menghadapi babak baru dalam arah kepemimpinannya. Setelah gagal lolos ke parlemen pada Pemilu 2024, partai berlambang Ka’bah ini kini fokus melakukan konsolidasi internal guna mencari sosok Ketua Umum yang mampu membawa PPP bangkit dari keterpurukan.
Nama Menteri Pertanian
Amran Sulaiman
mencuat sebagai salah satu figur kuat yang dipertimbangkan untuk menduduki jabatan strategis tersebut. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy (Rommy), menyebut Amran sebagai tokoh yang relevan untuk memimpin PPP.
Menurutnya, pengalaman Amran di pemerintahan baik pada era Presiden Joko Widodo atau Jokowi maupun di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, menjadi nilai lebih.
Rommy mengaku beberapa kali meminta saran kepada mantan Presiden Jokowi mengenai calon ketua umum PPP. Rommy menyodorkan sejumlah nama kepada Jokowi. Dari sejumlah nama itu, Jokowi menyarankan untuk fokus terhadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
“Karena pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas pak Amran jika diberikan sebuah Amanah,” kata dia.
Meski begitu, Rommy menilai, Jokowi tidak cawe-cawe mengenai nama Amran. Rommy hanya meminta pandangan cara efektif mengembalikan PPP ke Senayan.
“Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang,” kata dia. “Pak Amran punya rekam jejak yang kuat, tidak hanya di birokrasi tapi juga sebagai pengusaha. PPP butuh figur yang tidak hanya bisa mengelola organisasi tapi juga menggerakkan logistik,” ujar Rommy.
Selain Amran, sejumlah nama nasional turut disebut dalam penjaringan calon Ketua Umum PPP, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Penasihat Khusus Presiden Dudung Abdurachman, hingga mantan Ketua DPR Marzuki Alie. Bahkan nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga ikut dibidik.
Rommy menegaskan, tantangan besar PPP saat ini adalah kembali merebut kursi di Senayan. “Tanpa strategi dan kepemimpinan yang kuat, masa depan PPP bisa terancam,” katanya.
Daftar Ketua Umum PPP
Sejak didirikan pada 5 Januari 1973,
PPP
telah dipimpin oleh delapan Ketua Umum. Berikut profil singkat para tokoh yang pernah menduduki posisi
Ketua Umum PPP
.
1. Mohammad Syafaat Mintaredja (1973-1978)
Ketua umum pertama PPP, sebelumnya pernah menjabat Menteri Penyelenggara Hubungan dan Menteri Sosial. Ia menjadi fondasi awal penyatuan kekuatan politik Islam di masa Orde Baru.
2. Djaelani Naro (1978-1989)
Dikenal juga sebagai John Naro, menjabat selama dua periode. Ia sempat menjadi Wakil Ketua DPR dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), memperkuat posisi PPP sebagai oposisi dalam sistem politik tertutup saat itu.
3. Ismail Hassan Metareum (1989-1998)
Mantan Ketua Umum HMI ini memimpin PPP selama hampir satu dekade. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR dan terlibat dalam pembentukan Partai Demokrasi Islam di era reformasi.
4. Hamzah Haz (1998-2007)
Sosok yang melejit pada era transisi reformasi ini juga pernah menjadi Wakil Presiden RI ke-9 pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia dikenal luas karena pengalaman panjang di parlemen dan pemerintahan.
5. Suryadharma Ali (2007-2014)
Memimpin PPP selama tujuh tahun, Suryadharma sempat menjadi Menteri Koperasi dan Menteri Agama. Kepemimpinannya berakhir di tengah kasus hukum yang menjeratnya.
6. Muhammad Romahurmuziy (2016-2019)
Tokoh muda yang akrab disapa Rommy ini sempat membawa semangat baru ke tubuh PPP, meski kepemimpinannya juga tak lepas dari polemik hukum yang membuatnya lengser sebelum akhir masa jabatan.
7. Suharso Monoarfa (2019-2022)
Suharso merupakan sosok teknokrat yang pernah menjabat sebagai Menteri PPN/Bappenas. Ia memimpin partai di tengah dinamika politik nasional dan internal yang cukup kompleks.
8. Muhamad Mardiono (2022-sekarang)
Ketua umum aktif saat ini. Karier politiknya dimulai dari akar rumput sebagai pengurus DPC PPP Cilegon, hingga akhirnya menjadi Utusan Khusus Presiden di bidang pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan. Mardiono menghadapi tantangan besar karena di bawah kepemimpinannya PPP gagal melampaui ambang batas parlemen dalam Pemilu 2024.
Hendrik Yaputra
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
pc farmacia online farmacia la bomba online farmacia ravenna online recensioni
augmentin sans ordonnance en pharmacie: charbon de belloc – peut on acheter du viagra sans ordonnance en pharmacie