Pemimpin MUI Menolak Pengungsian Warga Gaza ke Indonesia

Pemimpin MUI Menolak Pengungsian Warga Gaza ke Indonesia



– Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia siap menjadi tempat penyelamatan bagi penduduk Gaza. Walaupun bersifat sementar, setelah itu mereka akan dikirim kembali ke daerah asalnya. Konsep yang diajukan Prabowo ini mendapat penentangan dari beberapa pihak.

Di antaranya menyatakan Ketum Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Muhammad Cholil Nafis. “Saya tidak setuju dengan evakuasi penduduk Gaza ke Indonesia,” ujarnya kemarin. Menurutnya, masalah kemanusiaan di Gaza bukan disebabkan oleh para penduduk Gaza sendiri melainkan akibat dari serangan pasukan Israel.

Menurutnya, langkah yang sesuai adalah Israel harus berhenti melakukan tindakan keras atau operasinya militer di Gaza. Cholil menyebut bahwa saat warga Gaza dipaksa meninggalkan negeri mereka sendiri, tak pasti apakah mereka dapat pulang kembali. Selain itu, ia juga menekankan bahwasannya meskipun nantinya mereka diperbolehkan untuk kembali, kondisi hidup mereka tetap belum tentu aman dan tenang.

“Apakah mereka (penduduk Gaza) disengaja dipindahkan agar Israel dapat masuk ke Palestina?” katanya. Ia menyebut bahwa seluruh komponen masyarakat di Indonesia sepenuhnya mensupport kedaulatan Palestina. Ini termasuk dukungan kepada perdamaian bagi penduduk Gaza. Majelis Ulama Indonesia tetap melanjutkan upaya pengumpulan sumbangan untuk menolong rakyat Gaza.

Saat yang sama, Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI berencana untuk melanjutkan upaya pengumpulan dana hingga Palestina mencapai kemerdekaannya. Langkah ini diambil usai keberhasilan mereka dalam menyelenggarakan program bernama Membasmi Luka Palestina Tahun 2025.

Berikut ini informasi bahwa Program Membasuh Luka Palestina tahun 2025 melibatkan sebanyak 6 ustadz asal Palestina yang merangkak ke 555 lokasi di 6 propinsi di Indonesia. Acara bertajuk tersebut diselenggarakan pada periode Ramadhan dan berkolaborasi dengan Baznas, sukses meraup sumbangan senilai hingga Rp 4 Miliar guna menolong rakyat Palestina.

Abdul Jabbar, Ketua Panitia Mencuci Luka Palestina 2025, menggarisbawahi usaha penjemuran dana demi mendukung rakyat Palestina. Usaha tersebut bakal dipertahankan hingga kemerdekaan Palestina dicapai. Dia menyatakan, “Aktivitas ini InsyaAllah tak hanya akan berlangsung selama Bulan Ramadhan.”

Kegiatan ini bakal tetap dilanjutkan hingga Palestina mencapai kemerdekaannya dan warganya dapat menikmati kehidupan yang sejahtera. Sebab demikianlah tanggung jawab dari undang-undang bahwa kolonialisme di bumi perlu dibersihkan. Ia menjelaskan pula, MUI bersama semua komponen masyarakat Indonesia siap bergandengan tangan dalam mendukung tiap-tiap agenda guna melepaskan Palestina dari cengkaman penindasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com