Strategi Pemerintah dalam Mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan melakukan vaksinasi nasional secara bertahap. Vaksinasi Tahap II kembali digencarkan pada bulan Juli hingga September 2025, setelah pelaksanaan Tahap I yang dilakukan sebelumnya pada Februari hingga April 2025. Vaksinasi tahap kedua ini merupakan bagian dari strategi pemberian vaksin booster untuk menjaga dan meningkatkan kekebalan ternak secara berkelanjutan.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Dalam pernyataannya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menyampaikan bahwa bulan vaksinasi PMK menjadi momentum penting untuk mempercepat cakupan vaksinasi demi melindungi ternak serta menjaga ketahanan pangan nasional. Menurutnya, vaksin booster tahap kedua sangat penting dilakukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan hewan terhadap virus PMK, terutama di wilayah-wilayah dengan lalu lintas ternak yang tinggi atau berisiko tinggi penularan.
Vaksinasi PMK adalah bagian dari strategi jangka panjang menuju Indonesia bebas PMK. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha peternakan, serta kesadaran individu peternak. Oleh karena itu, Agung mengajak semua pihak, seperti pemerintah daerah, asosiasi, perguruan tinggi, peternak, serta pelaku usaha untuk bersama-sama mendukung percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Kementan juga mendorong percepatan koordinasi antara Dinas Peternakan provinsi, kabupaten, dan kota agar proses distribusi dan pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar, merata, dan sesuai target. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap wilayah mendapatkan akses vaksin yang cukup dan tepat waktu.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Hendra Wibawa menambahkan bahwa pemberian vaksin booster bertujuan untuk memperkuat antibodi pada hewan ternak yang telah terbentuk sebelumnya. Tanpa booster, kekebalan akan menurun, dan ini bisa membuka peluang virus kembali menyerang. Oleh karena itu, penguatan imunitas melalui vaksin booster menjadi langkah penting dalam pengendalian PMK.
Selain vaksinasi, praktik biosekuriti di tingkat peternak perlu dilakukan guna menjaga hewan ternak dari PMK. Mengingat, vaksin saja tidak cukup untuk mengendalikan penyakit tersebut. Untuk itu, Hendra mengimbau para peternak untuk disiplin menjaga kebersihan kandang, membatasi lalu lintas hewan, dan melapor jika ada gejala klinis pada ternak.
Peternak juga diminta untuk mematuhi protokol kebersihan dan kewaspadaan tinggi terhadap kondisi kesehatan ternak mereka. Dengan kombinasi vaksinasi dan penerapan biosekuriti yang baik, diharapkan dapat menekan risiko penyebaran PMK dan menjaga stabilitas produksi ternak di seluruh Indonesia.