, JAKARTA – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengkonfirmasi bahwa pihak berwenang akan meningkatkan
impor
Komoditas pertanian dari AS tidak akan menghambat program ketahanan pangan nasional.
“Enggak mengganggu kemandirian nasional, sama sekali tidak ada, bahkan produknya pun berbeda,” ujar Budi Santoso ketika ditemui di Pelataran Sarinah, Jakarta, pada hari Minggu (20/4).
Sebagai elemen dari perundingan dagang dengan Amerika Serikat, Indonesia merancangkan peningkatan pembelian beberapa jenis produk pertanian termasuk gandum, kacang kedelai, dan susu kedelai. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai pemenuhan permintaan pasar lokal.
Berdasarkan Budi, tahap negosiasinya masih aktif dan sekarang diurus oleh regu yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Sekarang mari kita menunggu saja, karena kemarin dia (Airlangga) menyatakan bahwa proses tersebut harus diselesaikan dalam waktu dua bulan. Mari kita lihat perkembangan selanjutnya, mengingat sampai saat ini kami masih belum memahami detail dari tahap negoisasinya karena baru-baru ini dimulai,” katanya.
Budi menyebutkan bahwa pihak berwenang sudah mengembangkan strategi yang rapi seputar barang-barang yang akan diimpor. Meski demikian, dia masih enggan untuk menerangkan lebih jauh tentang hal tersebut ke khalayak umum.
“Oleh karena itu, jika kita sudah menyiapkan semuanya. Saya belum membicarakannya dulu nih, kami telah mengatur segalanya termasuk strateginya,” jelas Budi.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto juga menekankan bahwa meningkatnya impor barang-barang pertanian dari Amerika Serikat tidak akan mengancam ketahanan pangan domestik. Dia menjelaskan bahwa berasal dari produk seperti gandum, kacang kedelai, dan tahu adalah jenis-jenis yang secara reguler diimpor guna memenuhi permintaan lokal.
Pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan nilai impornya dari Amerika Serikat menjadi antara 18 sampai 19 miliar dolar AS dalam upaya mendukung strategi perundingan perdagangan yang saling menguntungkan bersama pihak berwenang di Amerika Serikat.
“Komoditas yang akan dibeli merupakan barang-barang yang benar-benar diperlukan dalam negeri dan tidak akan mengganggu produksi lokal,” ujar Airlangga.
Dia juga menyebutkan bahwa sejauh ini Indonesia memang secara berkala mengimpor produk pertanian dari Amerika Serikat, seperti gandum dan kedelai.
(tan/jpnn)
Mari kita tonton juga video ini!