.PRMN– Isu pembagian wilayah kembali muncul di Provinsi Riau. Kali ini, salah satu wilayah dari Kabupaten Bengkalis, yang selama ini dikenal dengan sebutan “Negeri Junjungan”, menyatakan keinginan untuk menjadi daerah otonom sendiri. Tindakan ini dianggap sebagai jawaban terhadap kebutuhan pelayanan publik yang lebih dekat dan pembangunan yang lebih merata.
Wilayah tersebut mencakup Kecamatan Mandau dan sekitarnya, termasuk Duri, yang selama ini menjadi pusat kegiatan ekonomi strategis berbasis migas dan perdagangan di Kabupaten Bengkalis. Mengingat pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang sangat pesat, wilayah ini dinilai sudah siap untuk menjadi kota madya atau kota otonom sendiri.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Dorongan ini juga berasal dari masyarakat, tokoh adat, serta dukungan politik setempat yang menganggap pemekaran sebagai langkah menuju pemerataan pembangunan dan percepatan pelayanan. Jika disetujui, wilayah ini akan menjadi kota baru yang terpisah dari Kabupaten Bengkalis dan berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru di Riau.
Isu Pembagian Wilayah Duri dari Bengkalis Semakin Kuat
Rencana pembagian wilayah ini bukanlah hal yang baru. Sejak beberapa tahun terakhir, masyarakat di Kecamatan Mandau dan Duri telah menyampaikan keinginan untuk mendirikan kota sendiri. Alasannya jelas—kepadatan penduduk, potensi ekonomi, serta kerumitan sosial dan administratif dinilai sudah melebihi batas ideal untuk tetap menjadi bagian dari satu kabupaten induk.
Sebagai wilayah yang menjadi pusat industri minyak dan gas, Duri memiliki infrastruktur yang lebih berkembang dibandingkan dengan kecamatan lain di Bengkalis. Fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi juga jauh lebih maju. Inilah yang menjadi dasar kuat mengapa banyak pihak melihat pemekaran sebagai kebutuhan, bukan hanya sekadar wacana politik.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Kemampuan Duri Berubah Menjadi Kota Otonom
Dari segi potensi ekonomi, Duri dianggap sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi terbesar di Riau. Keberadaan perusahaan besar seperti PT Chevron Pacific Indonesia serta pelaku industri lainnya telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di wilayah tersebut. Pemekaran diharapkan dapat mempermudah pengelolaan dana pembangunan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
Secara geografis dan demografis, Duri memiliki posisi yang sangat penting. Berada di jalur lalu lintas Sumatera, kawasan ini menjadi pusat pertemuan antara berbagai wilayah di pesisir timur Riau. Dengan peningkatan jumlah penduduk yang terus-menerus, Duri telah memenuhi berbagai indikator penting sebagai calon kota madya.
Pemekaran wilayah memang bukan proses yang cepat. Namun, dengan potensi yang ada serta dukungan dari berbagai pihak masyarakat, wacana Duri menjadi kota mandiri tampaknya hanya tinggal menunggu waktu saja. Jika benar-benar terwujud, maka Provinsi Riau akan memiliki satu kota baru yang memiliki daya ekonomi yang menjanjikan, serta layanan publik yang lebih fokus dan efisien.***(Lisyah)