Perluasan Jalan di Surabaya, Prioritas Pemkot untuk Mengurangi Kemacetan
Surabaya terus berupaya memperbaiki infrastruktur jalan yang menjadi penghambat mobilitas masyarakat. Beberapa jalan utama masih mengalami penyempitan dan tidak terkoneksi dengan lancar, sehingga menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satu contohnya adalah Jalan Tambang Boyo yang sedang dalam proses pengerjaan. Namun, masih ada beberapa jalan lain yang juga memerlukan perhatian serius.
Salah satu jalan yang menjadi prioritas adalah Jalan Raya Menur yang menuju ke arah Manyar. Jalan ini selalu padat, terutama di pagi dan sore hari, karena adanya aktivitas pedagang di sekitar Pasar Manyar. Hal ini menyebabkan lalu lintas tersendat dan memengaruhi kenyamanan pengguna jalan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa Jalan Raya Menur akan menjadi salah satu prioritas untuk dilebarkan. Ia menekankan pentingnya menuntaskan pelebaran jalan yang sempat tertunda. Saat ini, Jalan Tambang Boyo sedang dikerjakan, dan Jalan Menur akan menjadi sasaran berikutnya. “Jalan-jalan yang belum dilebarkan seperti Menur itu akan jadi prioritas,” ujar Eri saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Selain Jalan Menur, beberapa jalan lain juga masuk dalam rencana perluasan oleh Pemkot. Di antaranya adalah Jalan Klampis, Kedung Tarukan, dan Kalikepiting. Sebelumnya, Jalan Kedung Baruk yang sempit juga telah berhasil dilebarkan. Pemkot bekerja sama dengan pengembang pemilik lahan untuk pembangunan. “Kita ajak pengembang bicara dan mereka bersedia membangun dengan dana sendiri. Tapi spesifikasi jalan tetap ditentukan oleh kami,” tambah Eri.
Rencana Pengembangan Jalan Menur-Manyar
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat, menjelaskan bahwa rencana pengembangan atau pelebaran Jalan Menur-Manyar masuk skala prioritas. Dalam rencana tersebut, jalan akan dilebarkan hingga 17 meter sepanjang 550 meter. Lokasi pelebaran berada dari perempatan UPTD Bapenda Provinsi ke arah Menur.
Saat ini, bagian jalan di depan Kampus ITS Manyar arah utara sudah dilebarkan. Sementara itu, jalan dari perempatan Bapenda Provinsi Jatim ke arah selatan masih menyempit. Lebar eksisting saat ini adalah 12 meter. “Yang sudah dilebarkan jalan kembar di depan RS Menur untuk saluran dan dimanfaatkan sebagai jalan,” jelas Irvan.
Anggaran yang Dibutuhkan
Untuk melakukan pelebaran jalan tersebut, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 210 miliar. Anggaran ini meliputi pembangunan fisik sepanjang 550 meter dan pembebasan lahan sepanjang 420 meter. “Anggaran lebih banyak dialokasikan untuk pembebasan lahan,” jelas Irvan.
Proses Perencanaan dan Kajian
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDBM) Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan bahwa pihaknya masih dalam proses kajian detail perencanaan pelebaran jalan tersebut secara komprehensif. Terkait timeline pengerjaan, belum dapat dipastikan kapan akan dilakukan. “Masih dikaji dulu urgensi dan prioritasnya,” ujarnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Surabaya, Beta Ramadhani, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan survei untuk mengetahui seberapa besar potensi pelebaran Jalan Menur-Manyar dalam mengurangi kepadatan lalu lintas. Saat ini belum ada kajian terperinci mengenai dampak arus lalu lintas di jalan tersebut.
“Kami akan survei dulu berapa persen dalam mengurangi kepadatan. Tetapi yang pasti ketika jalan dilebarkan tentunya akan berdampak pada arus lalu lintas kendaraan,” tuturnya.
Data Kendaraan yang Melintas
Beta menyebutkan bahwa dari data yang diperoleh, jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Raya Manyar menuju Jalan Raya Menur setiap hari dari arah selatan ke utara mencapai 2.500 kendaraan per jam. Sedangkan dari arah utara ke selatan, jumlahnya mencapai 3.500 kendaraan per jam. “Jumlah tersebut dapat berubah seiring dengan jam sibuk,” paparnya.
Selain itu, saat ini Pemkot sedang memproses pelebaran Jalan Tambang Boyo sisi barat. Sepanjang 300 meter jalan tersebut akan dilebarkan dan dipasang saluran samping. Ditargetkan, proses tersebut akan selesai pada Agustus mendatang.
Pemkot juga sedang memasukkan proyek Jalan Dharmahusada yang ditembuskan ke MERR. Pembahasan mengenai skema pembiayaan alternatif saat ini sedang disampaikan ke DPRD Kota Surabaya.