news  

Pedagang Pasar Barito Belum Pindah, Integrasi Tiga Taman Tetap Jalan 8 Agustus 2025

Pedagang Pasar Barito Belum Pindah, Integrasi Tiga Taman Tetap Jalan 8 Agustus 2025

– Rencana Gubernur DKI Pramono Anung dalam menggabungkan tiga taman di Jakarta akan segera terwujud. Pemotongan batu pertama penggabungan Taman Ayodia, Langsat, dan Leuser dijadwalkan dilaksanakan pada 8 Agustus 2025. Namun, para pedagang Pasar Barito masih menolak untuk pindah dari pasar yang berada dekat Taman Leuser tersebut.

Mengenai hal tersebut, Wali Kota Jakarta Selatan M. Anwar mengatakan, proses pemindahan telah diberitahukan jauh-jauh hari. Bahkan, dari 100 dari 118 pedagang sudah menandatangani surat pernyataan siap pindah pada 3 Agustus 2025 lalu.

“Kami tidak melakukan penertiban, tetapi mempersiapkan kendaraan untuk membantu pemindahan ke 11 pasar milik PD Pasar Jaya di Jakarta Selatan. Silakan pilih sendiri pasar mana yang Anda inginkan, ini bersifat sementara,” jelasnya kepada Jawa Pos, kemarin (6/8).

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Anwar mengakui bahwa relokasi para pedagang di kawasan Lenteng Agung baru akan selesai dalam enam bulan mendatang. Mereka memerlukan waktu untuk membangun tempat relokasi di area seluas 7.700 meter persegi tersebut. Selain fasilitas relokasi, kawasan Lenteng Agung juga akan dilengkapi dengan kantor Satpol PP dan Pos Pemadam Kebakaran. Proyek pembangunan ini menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan bukan berasal dari APBD.

“Saya meminta waktu enam bulan (lokasi relokasi jadi). Tiga bulan lagi, silakan masuk ke Lenteng Agung,” tambahnya. Semuanya, katanya, pasti akan mendapatkan tempat relokasi selama terbukti memiliki KTP DKI.

Selanjutnya, ia menyebutkan, penggabungan tiga taman tersebut akan diberi nama Taman Bendera Pusaka. “Ini merupakan program utama dari Pak gubernur, bahkan dapat disebut sebagai program nasional. Taman ini akan menjadi simbol Kota ASEAN di kawasan selatan Jakarta,” katanya.

Mengenai para pedagang yang belum bersedia dipindahkan, Anwar menekankan pentingnya komunikasi dan sosialisasi. Namun, ia menyebutkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang memicu ketegangan sehingga para pedagang yang awalnya bersedia pindah, kini menolak.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

“Kami juga tidak menginginkan terjadinya konflik. Ini adalah aset milik UMKM, kita harus mengembalikannya secara tertib,” katanya.

Dengan kondisi para pedagang yang belum dipindahkan, Anwar masih belum dapat memastikan apakah peletakan batu pertama akan berjalan pada 8 Agustus 2025. Karena penentuan jadwal berada di tangan Pemprov DKI. Ia hanya memiliki kewenangan wilayah, yaitu memberikan pemahaman kepada para pedagang bahwa gubernur tidak akan menganiaya warganya.

“Saya belum tahu (apakah jadinya tanggal 8 Agustus, Red). Saya hanya memiliki wewenang wilayah,” tambahnya.

Di sisi lain, Gubernur DKI Pramono Anung telah menyampaikan bahwa ia sudah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk mendukung rencana pengintegrasian tiga taman tersebut. Hal ini karena tiga taman tersebut kelak akan menjadi area interaksi yang nyaman di Jakarta Selatan.

“Ternyata ada wali kota Jakarta Selatan, saya sudah mengatakan ini akan dibuka pada tanggal 8 (Agustus, Red), hati-hati ya,” katanya. (rya/)