Kembalinya Waralaba Mission: Impossible dengan Paul Thomas Anderson
Waralaba film Mission: Impossible yang dibintangi oleh Tom Cruise selama ini menjadi salah satu franchise paling sukses dalam sejarah perfilman. Meski sempat dikabarkan akan berakhir setelah rilisnya film terbaru, Mission: Impossible – The Final Reckoning, kini ada harapan baru untuk hadirnya seri kesembilan. Hal ini diungkapkan oleh sutradara ternama, Paul Thomas Anderson (PTA), yang menunjukkan ketertarikannya untuk terlibat dalam proyek tersebut.
Anderson, yang pernah bekerja sama dengan Cruise dalam film Magnolia (1999), baru-baru ini menyampaikan minatnya untuk menyutradarai salah satu film dari waralaba Mission: Impossible. Ia mengatakan kepada media Prancis, Le Figaro, bahwa ia menantikan kesempatan tersebut, meskipun hingga saat ini belum ada komunikasi resmi antara dirinya dan Cruise.
“Saya sangat ingin melakukannya, tapi telepon itu tidak pernah datang. Sepertinya dia sudah selesai dengan Mission: Impossible,” ujarnya.
Pernyataan Anderson ini langsung memicu antusiasme para penggemar film. Selama hampir tiga dekade, Cruise dikenal sebagai aktor yang konsisten membawakan adegan aksi berisiko tinggi sebagai Ethan Hunt. Namun, kolaborasi dengan sutradara pemenang Oscar seperti Anderson bisa memberikan nuansa baru pada waralaba ini.
Sebelumnya, Anderson lebih dikenal melalui film-film drama yang bernuansa personal seperti There Will Be Blood, The Master, hingga Licorice Pizza. Namun, film terbarunya, One Battle After Another (2025), telah membuktikan kemampuannya dalam menghadirkan adegan aksi yang menegangkan. Film ini mendapatkan pujian tinggi dengan skor 98% di Rotten Tomatoes.
Jika Cruise dan Anderson benar-benar bekerja sama, publik bisa berharap pada sebuah film Mission: Impossible yang tidak hanya spektakuler secara aksi, tetapi juga kaya akan sisi emosional. Hal ini bisa menjadi alasan kuat bagi Cruise untuk menunda “pensiun” dari peran Ethan Hunt.
Meski Cruise belum memberikan kepastian apakah ia akan kembali setelah The Final Reckoning, kemungkinan besar hanya sosok sutradara dengan visi unik seperti Anderson yang mampu menggoda sang aktor untuk kembali ke dunia spionase tersebut.
Bila kolaborasi ini terwujud, Mission: Impossible 9 bisa menjadi film yang menggabungkan dua hal langka: aksi mendebarkan khas Cruise dan kedalaman cerita khas Anderson. Sebuah kolaborasi yang berpotensi menjadikan seri kesembilan ini sebagai salah satu film paling berkesan dalam sejarah waralaba ini.
Potensi Kolaborasi yang Menarik
Kemungkinan besar, jika PTA benar-benar terlibat, film Mission: Impossible 9 akan memiliki gaya visual dan naratif yang berbeda dari sebelumnya. Dengan pengalaman PTA dalam menghadirkan karakter-karakter kompleks dan dialog yang dalam, film ini bisa menawarkan sudut pandang baru terhadap dunia mata-mata.
Selain itu, kontribusi PTA juga bisa membawa nuansa dramatis yang lebih dalam, sehingga membuat film ini tidak hanya sekadar aksi, tetapi juga bermakna secara emosional. Ini bisa menjadi peluang besar untuk memperluas audiens film Mission: Impossible, termasuk mereka yang biasanya tidak tertarik pada genre aksi.
Dengan adanya potensi kolaborasi ini, banyak pihak mulai memprediksi bahwa film Mission: Impossible 9 akan menjadi salah satu film terbaik dalam sejarah waralaba ini. Bahkan, beberapa analis percaya bahwa film ini bisa menjadi titik balik dalam evolusi franchise yang telah bertahan selama puluhan tahun.
Tidak hanya itu, keterlibatan PTA juga bisa membuka jalan bagi penulis skenario dan aktor lain yang memiliki visi serupa, sehingga memperkaya kualitas dan variasi dari setiap film dalam waralaba ini.
Dengan semua faktor tersebut, kolaborasi antara Tom Cruise dan Paul Thomas Anderson bisa menjadi momen penting dalam sejarah perfilman modern. Banyak orang menantikan bagaimana keduanya akan menghadirkan kisah Ethan Hunt dalam bentuk yang baru dan menarik.
