– Kondisi panen yang tidak merata di wilayah kecamatan Haurgeulis berdampak pada sektor pertanian. Salah satu akibatnya terlihat dari hasil pertanian. Biasanya, bulan Juli-Agustus merupakan masa panen utama. Namun, khususnya di wilayah Haurgeulis, prediksi panen raya justru terjadi pada bulan September.
“Pada saat ini, hasil panen belum merata. Penyerapan beras petani masih rendah. Prediksi kami, panen besar akan terjadi pada bulan September,” kata petani asal Mandirancan, Atim (57).
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Menurutnya, cuaca dan hama menjadi penyebab mundurnya puncak musim. Atim menyatakan, hanya sebagian kecil area pertanian yang telah panen. Atim melanjutkan, volume penyerapan beras petani saat ini sudah tinggi, misalnya untuk beras basah yang sebelumnya 700 per kilogram kini sudah mencapai 7700 per kilogram. Sedangkan untuk beras
Kering 8000/kilo.
Harga gabah kering panen (GKP) pada saat panen bisa berbeda-beda, namun pada awal musim panen padi. Tujuan dari harga ini adalah untuk menjaga kesejahteraan petani serta memastikan kelancaran pasokan beras nasional. Namun, beberapa laporan menyebutkan bahwa harga gabah mencapai Rp 7.000 per kg bahkan lebih, hingga mencapai Rp 8.000 per kg. Beberapa faktor yang memengaruhi harga gabah biasanya menurun saat musim panen tiba karena persediaan melimpah.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Hal yang sama disampaikan oleh petani dari Sukajati, Kacung (53). Gabah berkualitas tinggi biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Beberapa petani memilih untuk menyimpan gabah mereka dan menunggu kenaikan harga sebelum menjualnya, sementara ada juga yang lebih memilih menjual lebih cepat.
Disebutkan bahwa sejumlah petani di wilayah kecamatan haurgeulis memperoleh keuntungan karena harga gabah hasil panen mencapai Rp7.700 per kilogram.
Gabah yang dipanen oleh petani diserap oleh para pengepul atau tengkulak, sehingga mampu meningkatkan penghasilan ekonomi para petani.
“Hasil panen cukup bagus, dengan sedikit serangan hama seperti tikus, wereng, dan yang lainnya,” ujar seorang petani, Awang (51) yang diwawancarai di area persawahan pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Menurutnya, pada periode ini, jumlah hasil panen padi berkorelasi langsung dengan harga jual gabah kering maupun basah di tingkat petani, yang menguntungkan, yaitu sekitar Rp7.700 hingga Rp8.000 per kilogram.
Harga beras kering panen (GKP) tersebut diapresiasi oleh para petani saat memasuki musim panen.
“Harga beras basah Rp7.700, untungnya cukup baik setelah dikurangi biaya upah, pestisida, traktor, dan pupuk,” kata Awang dengan antusias.