news  

Pancaran Samudera (PSAT) Terkena UMA, Bagaimana Pergerakan dan Prospek Sahamnya?

Pancaran Samudera (PSAT) Terkena UMA, Bagaimana Pergerakan dan Prospek Sahamnya?

Perusahaan Transportasi Laut Masuk Daftar Pemantauan Bursa Efek Indonesia

PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) menjadi perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengalami kenaikan harga saham yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA). Harga saham PSAT melampaui batas kenaikan maksimal selama lima hari berturut-turut sejak IPO hingga Senin (15/7).

Berdasarkan pengumuman BEI, UMA bukan berarti terjadi pelanggaran aturan pasar modal. Namun, investor diimbau untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa, serta mengevaluasi kinerja dan transparansi informasi perusahaan. Selain itu, investor diminta mempertimbangkan rencana corporate action yang belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Pencatatan saham atau perdagangan perdana PSAT terjadi pada 8 Juli 2025. BEI juga mengingatkan investor untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul sebelum membuat keputusan investasi. Akibat masuknya PSAT dalam daftar UMA, harga sahamnya turun 3,3% menjadi Rp 2.640 pada perdagangan kemarin (15/7). Sebelumnya, saham PSAT naik 25% setiap harinya selama lima hari berturut-turut setelah menembus ARA.

Sejak IPO, harga saham PSAT telah meningkat sebesar 163%. Untuk memahami prospek perusahaan ini, penting untuk mengetahui profil bisnisnya.

Profil Bisnis PSAT

PSAT didirikan sejak tahun 2007 dan fokus pada jasa penyewaan kapal, khususnya untuk pengangkutan batu bara. Saat ini, perusahaan mengoperasikan armada yang terdiri dari 36 unit tugboat, 29 unit tongkang, dan 2 kapal bulk carrier milik entitas anak. Armada ini digunakan untuk mengangkut berbagai jenis kargo seperti batu bara, pasir, bahan tambang, dan barang besar lainnya.

Sebelum IPO, modal ditempatkan dan disetor penuh PSAT mencapai 1,26 miliar saham dengan nilai nominal Rp 800 per saham atau senilai Rp 1,008 triliun. Saham terbesar dimiliki oleh PT Profitama Hasil Indah sebesar 71%, sedangkan PT Surya Mitra Pancaran memiliki 29%.

Setelah IPO, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 1,482 miliar saham atau senilai Rp 1,185 triliun. Saham masyarakat sebagai hasil penawaran umum mencapai 15% dari total saham. Komposisi baru ini menyebabkan PT Profitama Hasil Indah memiliki 60,35%, PT Surya Mitra Pancaran 24,65%, dan publik 15%.

Kinerja Keuangan PSAT

PSAT membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 243,37 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2024. Angka ini turun 7,16% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 262,14 miliar. Penurunan laba ini sejalan dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 4,31% menjadi Rp 980,16 miliar dari sebelumnya Rp 1,02 triliun pada 2023.

Penurunan kinerja perusahaan terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen freight charter to freight charter yang merosot 29,18% atau sebesar Rp 82,31 miliar. Pendapatan dari segmen owned to freight charter juga turun 0,67% atau sekitar Rp 4,20 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Prospek PSAT

Industri jasa pelayaran dan pengangkutan batu bara dinilai memiliki prospek cerah karena meningkatnya permintaan energi baik di pasar domestik maupun ekspor. Kebutuhan batu bara, terutama untuk PLTU dan industri seperti semen, diperkirakan terus tumbuh dalam jangka panjang.

Menurut data Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), target Domestic Market Obligation (DMO) batu bara pada 2025 diproyeksikan mencapai 229,3 juta ton atau naik 4,05% dibandingkan target 2024 sebesar 220 juta ton. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kebutuhan energi nasional, terutama untuk pembangkit listrik.

Perusahaan akan mengalokasikan seluruh dana hasil IPO, sekitar Rp 175 miliar untuk setoran modal ke anak usaha, PT Pancaran Karya Shipping (PKS). Dana tersebut akan digunakan PKS untuk membeli dua unit kapal bulk carrier guna memperkuat armada dalam mendukung proyek pengangkutan batu bara milik perseroan.

Salah satu aspek yang membuat saham PSAT menarik adalah komitmen perusahaan untuk membagikan dividen sebesar 100% dari laba bersih yang diperoleh. Dalam analisis teknikal Investing, saham PSAT masih berada dalam area beli. Pergerakan saham hari ini diperkirakan berada di rentang Rp 2.550 hingga Rp 3.410.