Pakistan dan India Setuju Hentikan Tembakan, Namun Ledakan Kembali Terdengar

Pakistan dan India Setuju Hentikan Tembakan, Namun Ledakan Kembali Terdengar


PIKIRAN RAKYAT –

Sabtu lalu, India dan Pakistan bersama-sama menyepakati gencatan senjata usai mendapatkan dorongan dari Amerika Serikat, setelah empat hari berturut-turut berlangsung peperangan sengit. Akan tetapi, kesepakatan itu pun langsung dites, karena bunyi letusan kembali terdengar di perkotaan maupun pedesaan sekitar garis batas kedua negara, hal ini menjadi indikasi bahwa situasi masih tegang dan belum benar-benar tenang.

Tinju meriam dan ledakan dari sistem pertahanan anti-pesawat kembali terdengar di daerah perbatasan beberapa saat kemudian. Dua negara dengan senjata nuklir tersebut sama-sama menyalahkan satu sama lain, menyebabkan harapan akan perdamaian sekali lagi dipertanyakan di salah satu zona yang paling tidak stabil di Asia Selatan.

Perjanjian Damai Sesudah Empat Hari Perang

Setelah berlangsung selama empat hari bertaraf tinggi di kawasan perbatasan Kashmir, kedua negara yaitu India dan Pakistan sepakat untuk menghentikan permusuhan. Kesepakatan tersebut berhasil dicapai usai adanya intervensi signifikan yang dilakukan oleh Amerika Serikat beserta sekutunya.

“Pakistan dan India telah menyetujui penghentian serangan senjata secara langsung,” kata Menteri Urusan Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, lewat akun X-nya.

“Pakistan terus berupaya membangun perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut tanpa harus mengorbankan kedaulatannya serta keseluruhan wilayahnya,” katanya melanjutkan.

India juga memastikan bahwa diskusi strategis antara pemimpin angkatan bersenjata dari kedua negera sudah dilangsungkan. Sekretaris Luar Negeri India, Vikram Misri, menjelaskan bahwa keduanya sepakat untuk mengakhiri seluruh bentrokan perang mulai pukul 17:00 Waktu India (1130 GMT).

Ledakan Lagi Muncul, India Menuduh Pakistan Melanggar Perjanjian

Akan tetapi, hanya dalam beberapa jam setelah pengumuman, ledakan kembali menggema di kota dan desa di sepanjang perbatasan Jammu dan Kashmir. Tembakan artileri, drone serang, dan aktivitas sistem pertahanan udara dilaporkan di wilayah perbatasan India.

“Pakistan telah mengingkari kesepakatan yang sudah ditetapkan pada hari yang sama. Tentara India pun diminta untuk merespons secara tegas jika terjadi pelanggaran lagi,” ujar Sekretaris Luar Negeri India, Vikram Misri.

” Kami mendorong Pakistan agar mengimplementasikan tindakan yang sesuai guna memperbaiki pelanggaran tersebut dan menyikapinya dengan serius serta bertanggung jawab,” imbuhnya.

Pakistan Membalas: India yang Langgar Kesepakatan

Menjawab tuduhan itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan malah mengkritik India sebagai pelaku pertama yang melakukan transgresi. Pada pernyataan resmi mereka, mereka menyampaikan bahwa Pakistan masih teguh dalam komitmennya terhadap gencatan senjata serta mendorong kestabilan di wilayah tersebut.

“Kekuatan militer kita mengatasi keadaan ini dengan penuh tanggung jawab dan disiplin,” demikian pernyataan dari kementerian tersebut.

Mereka pun mengharapkan seluruh pasukan agar bersikeras menahan diri.

“Permasalahan dalam implementasi gencatan senjata perlu ditangani melalui komunikasi pada level yang sesuai,” katanya.

AS Menegaskan Perannya Sebagai Pemimpin Utama Dalam Proses Mediasi

Presiden Amerika Serikat waktu itu, Donald Trump, mengumumkan lewat media sosial bahwa pihaknya di Washington sedang memfasilitasi suatu perjanjian antar dua negara tersebut.

“Setelah satu malam penuh diskusi yang difasilitasi oleh Amerika Serikat, saya dengan gembira menyatakan bahwa India dan Pakistan sepakat untuk MENGHENTIKAN SEMUA PERTEMbAKaN secara cepat,” katanya.

“Congratulations to both nations for utilizing good sense and high intelligence,” tambah Donald Trump.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengatakan bahwa dia bersama Wakil Presiden JD Vance sudah melakukan dialog secara langsung dengan Perdana Menteri India Narendra Modi serta Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. Rubio menjelaskan bahwa perjanjian tersebut melibatkan pemberian diskusi awal tentang sejumlah besar masalah pada tempat pertemuan yang sama sekali tidak biasa atau netral.

Tension Tetap Meningkat, Saluran Komunikasi Militer Dihidupkan Kembali

Walaupun gencatan senjata sudah dinyatakan, tensi di lokasi masih tinggi. Menteri Urusan Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, menyatakan bahwa saluran komunikasi militer antara kedua negera itu telah dibuka kembali dan lebih dari 30 negara turut serta membantu penyelenggaraan kesepakatan ini.

Walau demikian, dua petugas dari pihak pemerintah India memberitahu Reuters kalau negara mereka masih meneruskan aturan embargo atas Pakistan, ini mencakup penghentian transaksi bisnis serta pencabutan izin tinggal. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwasanya Perjanjian Sistem Sungai Indus tahun 1960 yang sempat dijeda oleh India akan tetap dalam posisi nonaktif.

Ledakan di Srinagar: ” Ini Bukan Jeda Perang”

Dalam keadaan yang memanas, kabar dari garis depan mengindikasikan bahwa sistem pertahanan langit India di kota Srinagar telah hidup kembali.

“Apa yang terjadi dengan gencatan senjata ini? Ledakan terdengar di seluruh Srinagar!!!” kata Omar Abdullah, mantan Menteri Utama Kashmir India, melalui X.

“Ini bukan gencatan senjata. Unit pertahanan udara di tengah Srinagar baru saja membuka tembakan,”  ujarnya menambahkan.

Gelapnya Bayangan Peperangan Nuklir serta Kekhawatiran Penduduk

Perselisihan ini menciptakan ketakutan akan peningkatan hingga berubah menjadi konflik besar-besaran, khususnya sesaat setelah pasukan militer Pakistan menyampaikan sinyal bahwa lembaga yang membidangi perlengkapan senjata nuklir mereka bakal berkumpul. Akan tetapi, tidak lama berselang, Menteri Bertanggung Jawab Bidang Pertahanan dari Pakistan menyangkal ada agenda rapat seperti itu.

Pertarungan paling baru ini sudah merenggut sekitar 66 nyawa warga biasa dari kedua belah perbatasan. Sejumlah besar penduduk menderita pemadaman daya, kehilangan hunian mereka, serta selalu diliputi rasa takut akan konflik yang semakin membesar.

Konflik Kashmir: Luka dalam Sejarah yang Masih Terbuka

India dan Pakistan sudah bertengkar tentang Kashmir sejak perpisahan mereka dengan Inggris pada tahun 1947. Mereka bahkan telah terlibat dalam tiga perang, dengan dua diantaranya dipicu oleh sengketa Kashmir.

India mengklaim bahwa Pakistan mendukung gerakan separatis bersenjata di daerah Kashmir bagian India, tempat ratusan ribu orang tewas sejak tahun 1989. Akan tetapi, Pakistan menyangkal tuduhan itu.

“Ikuti dukungan kami berupa bantuan moral, politik, dan diplomatis untuk warga Kashmir dalam menegakkan hak-hak mereka,” demikian pernyataan resmi Islamabad, seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters. ***



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com