Berita  

Obrolan Hati Pena: Rizal Berbicara dengan Teater dan Anak-Anak

Obrolan Hati Pena: Rizal Berbicara dengan Teater dan Anak-Anak

Jose Rizal Manua: Teater sebagai Alat Pendidikan dan Media Ekspresi

Obrolan Hati Pena #173 kembali menghadirkan sosok penting dalam dunia seni pertunjukan Indonesia, yaitu Jose Rizal Manua, pendiri sekaligus sutradara Teater Tanah Air. Acara ini berlangsung pada hari Kamis, 18 September 2025, pukul 19.00–21.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting. Dipandu oleh Ririe Aiko dan Anick HT, diskusi ini menarik partisipan sebanyak 41 orang yang terlibat dalam pembicaraan hangat tentang teater, anak-anak, pendidikan, serta potensi seni pertunjukan di berbagai kalangan.

Metode Unik dalam Mengajar Teater kepada Anak-Anak

Jose Rizal dikenal dengan penampilannya yang selalu mengenakan blangkon. Ia menjelaskan metode unik dalam mengajar teater kepada anak-anak. Menurutnya, teater bukan hanya sekadar seni panggung, tetapi juga alat pendidikan karakter. Contohnya, ia tidak memarahi anak yang nakal, melainkan memberinya kesempatan untuk menjadi pemimpin kelompok. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana teater dapat membimbing energi anak-anak, bahkan yang dianggap sulit diatur, ke arah positif dan produktif.

Teater Tanah Air juga terbuka bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ketika salah satu peserta bertanya apakah anak berkebutuhan khusus bisa ikut bermain teater, Jose Rizal menceritakan pengalamannya saat mempertunjukkan karya di Jerman. Dalam pertunjukan tersebut, ia bekerja sama dengan dua anak dari artis Marcella Zalianty yang mengidap autisme. Hasilnya sangat memukau dan mendapat apresiasi tinggi.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Teater, Deep Learning, dan Taksonomi Bloom

Dalam obrolan ini, Jose Rizal juga menghubungkan metode teater dengan dunia pendidikan modern. Ia menyebut konsep deep learning yang kini digaungkan sebagai puncak dari Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom adalah kerangka berpikir dalam pendidikan yang mengurutkan kemampuan belajar mulai dari tingkat rendah hingga tinggi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Menurut Jose Rizal, acting dalam teater sejatinya merupakan proses belajar yang mendalam. Anak tidak hanya menghafal teks, tetapi juga memahami karakter, mengolah emosi, berimajinasi, dan menciptakan sesuatu yang baru. Dengan demikian, bermain teater membantu anak mencapai level tertinggi dalam proses belajar menurut kerangka tersebut.

Teater untuk Semua Usia

Diskusi semakin menarik ketika salah satu partisipan bertanya, “Kalau anak-anak bisa bermain teater, apakah pensiunan atau manula juga bisa ikut?” Jose Rizal menjawab dengan lugas bahwa bisa, tetapi dengan tujuan berbeda. Baginya, teater bagi manula bukan untuk menjadi aktor, tetapi sebagai media merilis emosi dan melatih ekspresi. Seni pertunjukan dalam hal ini berfungsi sebagai terapi psikologis yang menyehatkan jiwa.

Partisipasi Lintas Profesi

Yang membuat perbincangan ini semakin hidup adalah keterlibatan peserta dari beragam latar belakang profesi, termasuk guru. Hal ini menunjukkan bahwa teater tidak hanya milik kalangan seniman, tetapi bisa menjadi bagian dari metode pembelajaran di sekolah maupun sarana pengembangan diri di masyarakat luas.

Guru, misalnya, dapat mengadopsi teknik yang dipaparkan Jose Rizal untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi murid. Dengan teater, anak-anak bisa lebih percaya diri, kreatif, dan mudah memahami pelajaran karena terbiasa melatih imajinasi serta ekspresi.

Menyulam Seni dan Pendidikan

Melalui Obrolan Hati Pena #173, Jose Rizal kembali menegaskan bahwa teater bukan hanya sekadar panggung hiburan, tetapi jembatan yang menyatukan seni dan pendidikan. Ia menempatkan anak-anak sebagai subjek utama yang tidak hanya diajarkan untuk tampil, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan berempati.

Keberhasilan Teater Tanah Air yang menembus panggung internasional adalah bukti nyata bahwa pendekatan ini berhasil. Bahkan, anak-anak berkebutuhan khusus pun mampu bersinar jika diberikan kesempatan yang tepat.