,
JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa perang selama 12 hari dengan Iran telah membuka sejumlah peluang baru bagi Israel, salah satunya pemulangan para sandera.
Mengutip
Reuters
pada Senin (30/6/2025), Hal tersebut diungkapkan oleh Netanyahu dalam kunjungannya ke fasilitas keamanan milik dinas intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet.
“Pertama-tama,
untuk menyelamatkan para sandera. Tentu saja kita juga harus menyelesaikan masalah Gaza, mengalahkan Hamas, tetapi saya memperkirakan kita akan berhasil menjalankan kedua tugas itu,” tuturnya pada hari Minggu (29/6/2025) waktu setempat.
Terlebih di hari yang sama, Minggu (29/6) pengadilan menerima permintaan penundaan dari Netanyahu. Dia dijadwalkan untuk bersaksi dalam kasus korupsi yang berlangsung lama.
Penundaan tersebut kemudian memunculkan spekulasi bahwa mungkin ada kemajuan dalam mengakhiri konflik Gaza dan mengamankan pembebasan para sandera. Terlebih, alasan penundaan sidang korupsi etanyahu karena adanya pertimbangan diplomatik dan keamanan yang bersifat rahasia.
Adapun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (29/6) sebelumnya juga menyatakan bahwa persidangan Netanyahu dapat mengganggu kemampuan PM Israel itu untuk bernegosiasi.
Radio publik Israel, Kan, melaporkan bahwa kabinet keamanan Israel telah menggelar pertemuan pada Minggu malam (29/6) dan akan bertemu kembali pada Senin.
Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer, yang merupakan orang kepercayaan Netanyahu, dijadwalkan berada di Gedung Putih pada hari Senin (30/6) untuk melakukan pembicaraan mengenai Iran dan Gaza.