Negara Asing Ingatkan Wisatawan Maladewa: Waspadai Kondisi Politik dan Keamanan

Negara Asing Ingatkan Wisatawan Maladewa: Waspadai Kondisi Politik dan Keamanan


Media Purwodadi

– Peringatan Perjalanan Maladewa kini menarik perhatian global, menyusul imbauan Australia dan Amerika Serikat soal keamanan wisata.

Kedua negara meminta warganya meningkatkan kewaspadaan karena Keamanan Wisata di Maladewa dipengaruhi sejumlah ancaman yang terus berkembang.

Situasi Politik dan Keamanan Maladewa, termasuk aksi teror dan unjuk rasa, menjadi sorotan serius bagi pelancong yang hendak berlibur ke negara itu.

Pemerintah Australia mengimbau warganya untuk menghindari keramaian di Male dan area yang kerap menjadi lokasi demonstrasi masyarakat lokal.

Amerika Serikat melalui travel.state.gov juga mengeluarkan advisory level dua, mengingatkan tentang potensi ancaman bagi wisatawan internasional.

Insiden penikaman terhadap tiga turis asing pada 2020 di Hulhumale memperkuat kekhawatiran atas keamanan di luar kawasan resor.

Pada tahun yang sama, pembakaran kapal polisi di Laamu Gan mengindikasikan bahwa kekerasan dapat terjadi bahkan di luar pusat kota.

Ledakan bom yang melukai politisi terkemuka di Male tahun 2021 semakin memperkuat peringatan akan potensi ancaman terorisme.

“Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan mematuhi instruksi otoritas lokal,” ujar perwakilan Smartraveller Australia dalam situs resminya.

Situasi keamanan cenderung stabil di pulau-pulau resor, tetapi ancaman tetap mungkin muncul di tempat umum dan titik transit wisatawan.

Demonstrasi damai sering terjadi di Male, tetapi beberapa berubah menjadi ricuh dan melibatkan aparat keamanan dalam penanganannya.

Pemerintah Maladewa mengakui adanya ketegangan politik yang terkadang memicu ketidakstabilan sementara di pusat pemerintahan.

“Kami menyarankan wisatawan tidak terlibat dalam kerumunan atau aksi protes di tempat umum,” tulis otoritas setempat lewat Maldives Journal.

Selain masalah politik, Maladewa tengah menghadapi cuaca ekstrem yang berdampak pada aktivitas laut dan keselamatan transportasi air.

Musim hujan membawa angin kencang dan gelombang tinggi, membuat pelaut dan penyelam diimbau untuk menunda kegiatan selama badai.

Dalam beberapa laporan lokal, banjir sempat melumpuhkan jalur antar-pulau dan mengganggu operasional bandara domestik di Male.

Di luar kawasan wisata, kejahatan narkoba dan kekerasan geng dilaporkan meningkat di malam hari, terutama di wilayah urban.

Pemerintah Maladewa juga menetapkan larangan masuk bagi pemegang paspor Israel sebagai respons atas konflik Gaza dan dukungan Palestina.

Keamanan Wisata di Maladewa tetap relatif terjaga di wilayah resor, namun wisatawan disarankan memantau Peringatan Perjalanan Maladewa secara rutin.

Situasi Politik dan Keamanan Maladewa harus menjadi pertimbangan utama sebelum bepergian ke sana demi keselamatan pribadi dan kelancaran liburan.***