news  

Naengmyeon: Hidangan Segar untuk Mengusir Panas di Korea

Naengmyeon: Hidangan Segar untuk Mengusir Panas di Korea





,


Jakarta


– Musim panas di Seoul identik dengan menyantap mi

naengmyeon

atau mi dingin. Seperti ritual khusus saat musim panas banyak orang Korea yang mengantre demi semangkuk mi dingin yang disajikan dalam kuah dingin, dengan irisan daging, acar lobak dan pir.


Awal mula hidangan Naengmyeon diyakini berasal dari Dinasi Goryeo, namun catatan dari era tersebut masih sedikit. Naengmyeon mulai sering disebutkan dalam beberapa esai dari Dinasti Joseon. Salah satunya dalam

“Dasan Simunjip,” kumpulan tulisan Dasan Jeong Yak-yong (1762–1836).

Dikutip dari

Korea Times

, seperti disebutkan dalam tulisan Jeong, naengmyeon awalnya merupakan hidangan musim dingin di Korea Utara. Lalu mulai menyebar ke Korea Selatan setelah pendudukan Jepang tahun 1910-45 dan Perang Korea tahun 1950-53.

Hidangan ini awlanya tidak dimakan pada bulan-bulan yang hangat sampai ada teknologi pembuatan es di awal abad ke-20. Selain itu, naengmyeon dinikmati dalam kaldu kimchi berbahan dasar air. Namun semakin meningkatnya permintaan saat musim panas, restoran kesulitan menyediakan sup berbahan dasar kimchi yang difermentasi dan akhirnya mengganti dengan bumbu buatan dari perusahaan Jepang.

Jenis naengmyeon

Ada dua jenis naengmyeon yang paling umum, yaitu naengmyeon Pyongyang dan naengmyeon Hamhung. Kedua jenis ini memiliki tekstur dan pengalaman rasa yang berbeda sesuai asalnya.

Naengmyeon Pyongyang terdiri dari mi soba yang lembut namun sedikit kenyal, disajikan dalam kaldu sapi dingin dengan sedikit rasa, jadi rasanya hampir hambar. Hidangan ini populer setelah disajikan selama pertemuan puncak antar-Korea pada tahun 2018, di mana hidangan ini disajikan sebagai bagian dari jamuan simbolis para pemimpin.

Sedangkan naengmyeon Hamhung menggunakan mi yang kenyal dan tipis yang terbuat dari tepung kentang, dengan pelengkap yang mirip dengan naengmyeon Pyongyang. Namun yang membedakan dalah tekstur mi yang kenyal, yang menggunakan campuran gandum, tepung kentang, dan tepung ubi jalar.

Dikutip dari

Korea Herald

, versi pedas naengmyeong Hamhung dibuat untuk menahan dingin. Hidangan ini kemudian dibawa ke Busan oleh pengungsi dari Hamhung yang terletak di pesisir timur Korea Utara. Kini berkembang menjadi milmyeon yang disajikan dalam kuah berbahan dasar daging babi dengan berbagai hidangan pelengkap.

Variasi lain yang populer adalah hoe-naengmyeon, versi tanpa kuah di mana mi dicelupkan ke dalam saus gochujang pedas dan diberi ikan mentah yang diasinkan. Awalnya disandingkan dengan ikan sole, sejenis ikan pipih, di Korea Utara. Namun di Korea Selatan saat ini sering menggunakan ikan pari, yang lebih mudah ditemukan. Ada juga versi yang lebih sederhana tanpa ikan mentah, yang dikenal sebagai bibim naengmyeon.