LINGGA PIKIRAN RAKYAT– Jika kamu berkunjung ke kawasan Kota Tua dan Pelabuhan Sunda Kelapa, kamu pasti akan menemukan sebuah bangunan tua yang catnya berwarna putih, jendelanya tinggi, dan atmosfernya terasa menyimpan rahasia dari masa lalu. ItulahMuseum Baharisuatu lokasi di mana riwayat maritim Indonesia tersimpan dengan rapi.
Di masa kini, mungkin kita lebih sering mendengar kata “bahari” dari iklan minyak kayu putih atau slogan wisata laut. Padahal, makna bahari sebenarnya adalah lautan, samudra, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan maritim. Museum Bahari ini bisa dianggap sebagai kotak waktu, yang berisi kisah tentang betapa pentingnya laut bagi Indonesia mulai dari zaman leluhur hingga era modern.
Bangunan museum ini dahulu merupakan gudang rempah yang dimiliki oleh VOC pada abad ke-17. Jadi, jangan kaget jika aroma sejarahnya sangat kental. Ketika memasuki museum, kamu dapat melihat berbagai koleksi kapal tradisional, peta lama, miniatur perahu, hingga diorama perdagangan rempah yang membuat kita menyadari: ternyata laut bukan hanya tentang berenang atau snorkeling, tetapi juga berkaitan dengan peradaban.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Apa Itu Museum Bahari?
Museum Laut merupakan tempat yang menyimpan berbagai koleksi sejarah maritim Indonesia, mulai dari model kapal, peta lama, hingga tata panggung perdagangan laut. Letaknya berada di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, tepat di sebelah Pelabuhan Sunda Kelapa. Bangunan tersebut dulunya merupakan gudang rempah VOC yang dibangun pada abad ke-17.
Bagaimana Cara Mengakses Museum Bahari?
Lokasi museum mudah dicapai karena berdekatan dengan kawasan Kota Tua. Kamu dapat menggunakan kendaraan pribadi, transportasi online, atau TransJakarta ke arah Kota dan dilanjutkan dengan ojek menuju Pasar Ikan. Jaraknya hanya beberapa menit dari Pelabuhan Sunda Kelapa.
Berapa biaya masuk ke Museum Bahari?
Harga tiketnya sangat terjangkau:
-
Dewasa: Rp5.000
-
Mahasiswa: Rp3.000
-
Pelajar/anak-anak: Rp2.000
Jam buka: Selasa–Minggu pukul 09.00–15.00 WIB (Senin tutup).
Apa saja yang dapat dilihat di Museum Bahari?
-
Kapal tradisional Nusantara– kumpulan perahu miniatur dari berbagai daerah, seperti perahu pinisi Bugis dan perahu jukung Bali.
-
Peta kuno– kumpulan peta laut yang digunakan oleh pedagang Eropa dalam menjelajahi Nusantara.
-
Diorama perdagangan rempah– gambaran bagaimana lada, kayu manis, dan pala menjadi incaran bangsa asing.
-
Koleksi senjata laut– meriam, kait, dan peralatan maritim klasik.
-
Bangunan VOC abad ke-17– suasana kuno dengan dinding tebal dan jendela besar yang masih dalam kondisi baik.
Apa Saja Layanan yang Tersedia di Museum Bahari?
-
Area parkir sederhana.
-
Pemandu wisata lokal.
-
Ruang pameran berlantai dua.
-
Taman kecil di area belakang.
-
Toko suvenir.
Tips Berlibur ke Museum Lautan
-
Datang pagi atau siang sebelum pukul 3 sore karena museum tutup lebih cepat.
-
Bawa kamera, karena bagian dalam bangunan tua sangat cocok untuk difoto.
-
Sekalian singgah ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan Kota Tua agar paket wisata sejarahnya menjadi lengkap.
-
Pakailah sepatu yang nyaman, karena area di dalam museum cukup luas untuk dikunjungi.
-
Jangan lupa membaca papan informasi setiap koleksi agar kunjungan menjadi lebih berarti.
Museum Bahari adalah tempat yang membuat kita menyadari bahwa laut tidak hanya terkait dengan pantai yang indah atau wisata laut, tetapi juga berkaitan dengan identitas bangsa. Dari sini, kita dapat melihat bagaimana rempah, kapal, dan peta maritim menjadi bagian dari kisah besar Nusantara. Dengan harga tiket yang terjangkau dan lokasi yang strategis, Museum Bahari cocok untuk kunjungan edukasi, keluarga, maupun para penggemar sejarah. Jadi, jika kamu merasa bosan bermain di mal, coba luangkan waktu sejenak untuk mampir ke sini. Pasti akan pulang dengan cerita menarik, bukan hanya foto saja.