news  

Mulai Tahun Ajaran Baru, Menag Nasaruddin Ajak Siswa Madrasah Jadi Pribadi Jujur

Mulai Tahun Ajaran Baru, Menag Nasaruddin Ajak Siswa Madrasah Jadi Pribadi Jujur

Pesan Kepada Siswa Baru: Jadi Pribadi yang Jujur dan Berakhlak

Pada acara Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) 2025 di MAN 4 Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan pesan penting kepada para siswa baru. Ia menekankan bahwa kejujuran adalah salah satu penyakit akut bangsa Indonesia. Menurutnya, korupsi sering muncul dari tindakan tidak jujur yang dilakukan oleh oknum tertentu. Oleh karena itu, ia berharap siswa madrasah bisa menjadi pribadi yang jujur sejak dini.

Acara Matsama 2025 ini merupakan momen pengenalan bagi siswa baru dan memperingati dimulainya tahun pelajaran baru 2025/2026. Acara tersebut dihadiri oleh siswa madrasah secara luring maupun daring. Dalam kesempatan ini, Nasaruddin menyampaikan semangat dan arahan untuk seluruh siswa madrasah di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, madrasah memiliki peran strategis dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan akhlak yang kuat. Ia menjelaskan bahwa madrasah bertujuan mencetak anak-anak yang salih dan cerdas, baik untuk dunia maupun akhirat. “Dari madrasah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan bangsa,” ujar Nasaruddin dengan tegas.

Ia mengisahkan kisah Syekh Abdul Qadir Jailani, seorang ulama besar yang dididik untuk jujur sejak kecil. Kisah ini menjadi simbol pentingnya akhlak dan integritas yang harus dibangun sejak dini. Nasaruddin menegaskan bahwa integritas hanya bisa tumbuh jika anak-anak mendapatkan pendidikan agama secara mendalam seperti yang diajarkan di madrasah. “Jadilah anak yang jujur. Nasihat paling sederhana dari seorang ibu bisa menyelamatkan dunia. Anak-anak madrasah hari ini adalah pejuang kejujuran masa depan,” tambahnya.

Selain itu, Nasaruddin juga berbagi pengalamannya sebagai ayah tiga orang anak yang merupakan alumni MAN 4 Jakarta. Keempat anaknya berhasil menempuh pendidikan tinggi hingga menjadi dokter dan melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri. Pengalaman ini membuktikan bahwa madrasah adalah tempat terbaik untuk menyiapkan masa depan. “Jangan ragu menjadi bagian dari madrasah. Anak-anak hebat akan lahir dari sini,” katanya.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno menyampaikan bahwa tema Matsama tahun ini adalah “Cinta Madrasah, Cinta Indonesia”. Tema ini menjadi panggilan moral untuk menjadikan madrasah sebagai ruang tumbuhnya cinta ilmu, cinta Tanah Air, dan cinta kepada Tuhan. Menurutnya, madrasah bukan sekadar tempat belajar, tetapi ruang pembinaan akhlak, spiritualitas, dan nasionalisme. Di madrasah, anak-anak tidak hanya belajar menjadi pintar, tapi juga menjadi arif.

Amien menambahkan bahwa madrasah harus mengembangkan iklim pembelajaran yang membangkitkan semangat batin siswa. Ia menekankan bahwa madrasah mencetak siswa yang bukan hanya tahu, tetapi juga menghayati. Oleh karena itu, pendidikan spiritual seperti salat dhuha dan tadarus pagi harus menjadi budaya harian madrasah. Dengan demikian, siswa madrasah akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh, baik secara intelektual maupun spiritual.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com