Pelaksanaan MPLS Tahun 2025 di Jawa Timur
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara serentak dimulai hari ini, Senin (14/7) di seluruh satuan pendidikan di Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan yang lebih ramah dan edukatif, serta bebas dari perpeloncoan. Fokus utama tahun ini adalah penguatan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, serta sosialisasi pentingnya pencegahan pornografi, NAPZA, judi online, dan pengenalan nilai-nilai kebangsaan.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan bahwa kegiatan MPLS untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB akan mengacu pada panduan yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Ia menekankan bahwa selama lima hari pelaksanaan, fokus utamanya adalah penguatan terhadap aktivitas 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Tidak ada aturan khusus dari daerah, semua mengikuti panduan nasional.
Fokus Utama MPLS 2025
Pada tahun ini, MPLS tidak hanya berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga pada penguatan karakter siswa sejak awal. Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam kegiatan ini antara lain:
- Penguatan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
- Sosialisasi pencegahan pornografi dan NAPZA.
- Edukasi tentang bahaya judi online.
- Pengenalan nilai-nilai kebangsaan.
- Pengenalan lingkungan sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler.
- Penelusuran minat dan bakat siswa sejak dini.
Aries juga menegaskan bahwa tidak ada kegiatan yang mengandung perpeloncoan atau penggunaan atribut aneh. MPLS dilakukan dengan komitmen menjunjung tinggi perlindungan anak, nilai kemanusiaan, dan penguatan karakter siswa. “MPLS bukan lagi soal baris-berbaris atau dihukum aneh-aneh. Ini masa adaptasi dan orientasi positif bagi murid baru untuk mengenal lingkungan sekolah, membangun semangat belajar, dan pengembangan diri,” ujarnya.
Aturan Seragam Selama MPLS
Terkait seragam, Aries memastikan bahwa tidak ada kewajiban siswa baru untuk langsung mengenakan seragam baru SMA/SMK/SLB selama MPLS. Para siswa diperbolehkan menggunakan seragam sekolah asal. Tidak harus memakai seragam baru. Bahkan, pembelian seragam pun bisa dilakukan di mana saja, tidak wajib di koperasi.
Program MPLS Ramah
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Muti, meluncurkan program MPLS Ramah di Jakarta pada Jumat (11/7). Dia menyebutkan bahwa MPLS tahun ini bukan sekadar masa pengenalan, tetapi awal strategis dalam pendidikan karakter dan penelusuran bakat siswa.
Program MPLS Ramah 2025 diperkuat dengan beberapa inovasi seperti jingle MPLS Ramah, lirik yang ditulis langsung oleh Mendikdasmen, aktivitas ‘Jeda Ceria’ yakni kegiatan fisik ringan di sela belajar, serta panduan resmi dan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2025 sebagai pedoman pelaksanaan nasional.
Prinsip MPLS Ramah
Prinsip utama dari MPLS Ramah adalah ramah, edukatif, efektif dan efisien, inklusif, partisipatif, serta fleksibel. Dengan pelaksanaan MPLS Ramah, diharapkan siswa dapat mengenal nilai, norma, dan budaya sekolah, memahami hak dan kewajibannya, membangun interaksi positif dengan guru dan teman sebaya, serta memiliki semangat belajar dan rasa nyaman sejak hari pertama.