,
Jakarta
– Penyakit
parkinson
bukan lagi nama penyakit yang asing dalam kesehatan saraf manusia. Kondisi ini adalah jenis penyakit progresif, yakni berkelanjutan dan belum bisa disembuhkan.
Penyakit ini diakibatkan sel sarf di otak manusia telah rusak atau mati sehingga zat dopamin tidak bisa lagi diproduksi dengan cukup di daerah otak yang disebut dengan
susntia nigra
.
Penyakit ini menyerang kemampuan motorik manusia sehingga memberikan gejala seperti tremor berlebihan, gerakan tubuh melambat, otot kaku, dan bahkan mengalami masalah keseimbangan tubuh saat berdiri.
Dilansir dari
Healthline
, penyakit parkinson juga memberikan gejala-gejala awal seperti anosmia yang menghilangkan kemampuan indra penciuman, sembelit, tulisan tangan mengecil, perubahan suara, dan bahkan suara yang membungkuk.
Dalam pasien yang memiliki parkinson berkelanjutan bahkan bisa mendapatkan gejala seperti kulit bersisik, gangguan tidur, depresi, kecemasan berlebihan, dan masalah psikosis lainnya. Di lain sisi, parkinson juga menyebabkan kemampuan fokus dan daya ingat manusia menurun.
Penyebab Parkinson
Healthline
menyebutkan bahwa parkinson belum diketahui apa saja penyebabnya, tetapi komponen genetik dan lingkungan bisa menjadi salah dua penyebabnya. Lingkungan ini menjadi faktor penyebab penyakit parkinson dibuktikan penelitian dari
National Library of Medicane United States
, orang kulit putih jauh lebih berisiko mendapatkan penyakit ini daripada orang kulit hitam dan orang Asia.
Namun, di beberapa kondisi, kemunculan parkinson bisa diakibatkan racun ataupun virus tertentu. Infeksi virus dalam organ tubuh lain bisa sampai ke otak melalui darah dan mengakibatkan otak kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan dopamin yang cukup. Kemudian, kecelakaan parah juga menjadi faktor lain dari penyakit ini.
Pengobatan Parkinson
Sejauh ini, beragam jenis perawatan bagi pasien parkinson sudah mulai dikembangkan, salah satu yang umum dilakukan adalah pembedahan otak. Operasi ini dilakukan dengan cara melakukan stimulasi otak dalam, pallidotomy yang menghancurkan beberapa wilayah otak yang bekerja dalam kemampuan motorik, dan thalamotomy, yakni ablasi wilayah otak untuk mengurangi tremor.
Dari seluruh jenis pembedahan otak di atas, stimulasi otak adalah pembedahan yang paling dianjurkan karena efek sampingnya yang tidak memengaruhi kemampuanmotorik sebesar pembedahan lainnya. Nantinya, akan ditanamkan sebuah elektroda di daerah otak agar bisa membantu gerakan tubuh yang jauh lebih terkendali.
Dinukil dari
WebMD
, pembedahan otak sebagai salah satu pengobatan parkinson memiliki banyak efek samping sehingga memerlukan banyak diskusi antara pasien, keluarga pasien, dan dokter. Biasanya, para pasien parkinson juga akna diarahkan untuk melakukan terapi-terapi lain untuk menangani gejala-gejala lanjutan akibat parkinson.
Terapi-terapi ini berpa terapi berbicara dan terapi fisik untuk kemampuan motorik. Nantinya, pasien dengan penyakit
parkinson
kan mengonsumsi obat-obatan lain sesuai dengan gejala yang mereka dapatkan, bagi pasien dengan gejala kulit bersisik akan mendapatkan perawatan lebih lanjut demi mencegah risiko kanker kulit.