news  

Mikotoksin di Biji-bijian, Bahaya atau Tidak?

Mikotoksin di Biji-bijian, Bahaya atau Tidak?

Apa Itu Mikotoksin dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Mikotoksin, atau racun jamur, adalah zat beracun yang dihasilkan oleh beberapa jenis jamur tertentu. Meski terdengar asing, mikotoksin bisa ditemukan dalam makanan sehari-hari seperti kacang, biji-bijian, kopi, dan jahe. Zat ini bisa mengancam kesehatan jika terpapar dalam jumlah tertentu, baik melalui konsumsi makanan maupun paparan lainnya.

Jamur penghasil mikotoksin biasanya tumbuh di lingkungan lembap dan hangat. Mereka bisa menyebar ke berbagai jenis makanan, termasuk rempah-rempah, buah-buahan, sayuran, dan produk hewani. Bahaya dari mikotoksin tidak hanya terbatas pada gangguan pencernaan, tetapi juga bisa memicu penyakit serius seperti kanker.

Cara Mikotoksin Masuk Ke Dalam Tubuh

Paparan mikotoksin dapat terjadi melalui beberapa jalur. Pertama, melalui makanan yang terkontaminasi. Kedua, melalui udara yang mengandung spora jamur. Ketiga, melalui kontak langsung dengan kulit. Dengan demikian, penting untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan cara menyimpan makanan.

Beberapa jenis makanan rentan terhadap mikotoksin, antara lain:

  • Biji-bijian seperti jagung, beras, dan sorgum.
  • Kacang-kacangan.
  • Buah-buahan segar maupun kering.
  • Kopi dan kakao.
  • Sayuran.
  • Rimpang seperti jahe.

Dampak Buruk Mikotoksin bagi Kesehatan

Gejala akibat paparan mikotoksin dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Paparan akut terjadi saat terpapar dalam jumlah besar secara mendadak, dengan gejala yang muncul cepat dan parah. Sementara itu, paparan kronis terjadi karena konsumsi jangka panjang dalam dosis kecil, yang bisa menyebabkan kanker dan penyakit berat lainnya.

Gejala umum keracunan mikotoksin meliputi:

  • Gangguan pencernaan.
  • Sulit mencerna protein.
  • Kerusakan pada sistem imun.
  • Gangguan paru-paru.

Faktor-faktor seperti konsumsi alkohol berlebihan, malnutrisi, dan penyakit bawaan bisa memperparah dampak dari paparan mikotoksin.

Cara Mengurangi Risiko Paparan Mikotoksin

Kunci pencegahan terhadap mikotoksin adalah penyimpanan makanan yang tepat dan pengeringan yang efisien. Makanan yang disimpan dalam kondisi kering dan bebas hama memiliki risiko lebih rendah terpapar mikotoksin. Berikut beberapa tips untuk mengurangi risiko:

  • Beli biji-bijian dan kacang dalam kondisi segar.
  • Simpan makanan di tempat kering, sejuk, dan bebas hama.
  • Jangan menyimpan makanan terlalu lama.
  • Variasikan menu harian untuk mengurangi risiko penumpukan racun dan meningkatkan kualitas gizi.

Oat Organik Lebih Aman?

Banyak orang bertanya apakah oat organik lebih aman dari mikotoksin. Menurut tinjauan ilmiah tahun 2016, sebagian besar penelitian tidak menemukan perbedaan signifikan antara kadar mikotoksin pada serealia konvensional dan organik. Namun, beberapa temuan menunjukkan bahwa serealia organik memiliki kadar T-2 dan HT-2 toxin yang lebih rendah.

Faktor seperti cuaca, lokasi, rotasi tanaman, dan metode pengolahan lahan ternyata lebih berpengaruh terhadap kadar racun jamur daripada metode bertani sendiri. Jadi, meskipun oat organik sedikit lebih baik, bukan berarti sepenuhnya bebas risiko.

Kesimpulan

Mikotoksin adalah racun jamur yang bisa membahayakan kesehatan jika tidak hati-hati. Kuncinya adalah pemahaman, penyimpanan makanan yang benar, serta konsumsi makanan secara bijak dan beragam. Dengan kesadaran dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi diri dari bahaya mikotoksin.