NTT – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan arahan utama dari Presiden Prabowo Subianto terkait pemerataan akses internet. Presiden menekankan pentingnya keadilan akses internet antara wilayah perkotaan dan pedesaan tanpa adanya perbedaan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Amarasi, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Meutya menuturkan, “Kami baru saja dilantik sekitar satu minggu lalu, dan sudah datang ke Amarasi, tepatnya di SMP Negeri 6 Amarasi. Sejak sebelum kegiatan retreat kabinet di Magelang, saya sudah memiliki niat untuk datang ke daerah yang sangat membutuhkan akses internet, terutama dalam mendukung pendidikan,” ujarnya pada Jumat (1/11). Selain untuk pendidikan, pengembangan akses internet juga akan diperluas untuk mendukung sektor kesehatan.
Kunjungan ini, menurut Meutya, merupakan implementasi dari arahan Presiden Prabowo terkait pemerataan pembangunan tanpa diskriminasi antara kota dan desa. “Konektivitas yang adil adalah cita-cita yang kita ingin capai bersama,” tambahnya.
Presiden Prabowo, lanjut Meutya, kerap menyampaikan prinsip keadilan dalam banyak kesempatan dan menekankan agar tidak ada perbedaan layanan di seluruh Indonesia. Salah satu bentuk nyata dari komitmen keadilan ini adalah kehadiran pemerintah di daerah-daerah terdepan, tertinggal, dan terpencil (3T) yang masih mengalami keterbatasan akses internet yang memadai.
“Alhamdulillah, layanan akses internet sudah tersedia sejak sekitar sebulan lalu di sini. Meski begitu, tentunya kecepatan dan kualitas layanan masih perlu kita tingkatkan,” imbuhnya.
Menkomdigi Meutya Hafid bersyukur dengan adanya Program BAKTI Aksi, pelajar di daerah 3T kini dapat mengikuti ujian secara digital. Ia mengungkapkan sebelumnya para pelajar di Amarasi harus menumpang di sekolah lain yang memerlukan waktu tempuh lama akibat kondisi jalan yang belum memadai.
Kunjungan Menkomdigi ke SMP Negeri 6 Amarasi disambut antusias oleh kepala sekolah, guru, pelajar, dan masyarakat sekitar. Meutya didampingi oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komdigi, Hokky Situngkir, Inspektur Jenderal Kementerian Komdigi, Arief Tri Hardiyanto, serta Direktur Utama BAKTI, Fadillah Mathar.