Sejarah dan Perkembangan BPJS Kesehatan
Momen ulang tahun BPJS Kesehatan tidak hanya menjadi perayaan hari lahir sebuah lembaga, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan sejarah panjang transformasi sistem jaminan sosial kesehatan di Indonesia. Sejak awal berdirinya hingga saat ini, entitas ini terus berkembang dan beradaptasi dengan dinamika zaman.
Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal, menjelaskan bahwa lembaga yang dikenal sebagai BPJS Kesehatan sebenarnya sudah ada sejak 15 Juli 1968. Saat itu, lembaga tersebut bernama Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK). Kartu kuning pertama kali dikeluarkan pada tanggal yang sama, meskipun cakupannya masih terbatas.
Seiring waktu, entitas ini mengalami beberapa perubahan bentuk dan nama. Dari PT Askes Persero hingga akhirnya menjadi BPJS Kesehatan pada tahun 2014. Meski berganti nama, semangat dan komitmen para pihak yang terlibat tetap konsisten.
Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-57, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dalam acara seminar nasional. Tema yang diangkat adalah mewujudkan layanan kesehatan yang setara, berkualitas, dan berkelanjutan melalui dukungan multisektor.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi BPJS Kesehatan adalah sinergi dan kolaborasi. Untuk itu, lembaga ini membuka kerja sama dengan berbagai universitas di seluruh Indonesia. Kerja sama ini mencakup pemagangan mahasiswa serta penelitian berbasis data yang dimiliki BPJS Kesehatan.
Andi Afdal menekankan bahwa data yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan sangat potensial. Oleh karena itu, pihaknya mengajak akademisi untuk memanfaatkan data sample yang tersedia secara terbuka. Ia menyadari bahwa tidak semua pegawai BPJS Kesehatan ahli dalam melakukan riset, meskipun mereka memiliki banyak data.
“Saya akan menganjurkan, terutama para sekolah (universitas), para periset, untuk membuka dulu data yang kita berikan secara gratis. Nama dari data tersebut adalah data sampel,” ujarnya.
Salah satu bentuk nyata dari semangat ilmiah BPJS Kesehatan adalah penerbitan jurnal jaminan kesehatan nasional. Jurnal ini lahir dari idealisme untuk mendokumentasikan sejarah dan dinamika penyelenggaraan jaminan sosial kesehatan di Indonesia. Menurut Afdal, jika tidak ditulis dan didokumentasikan, maka akan terasa terlalu sayang.
Jurnal ini kini telah mencapai volume ke-5 dan terus berupaya menjaga konsistensi terbit secara berkala dengan dukungan para reviewer dari berbagai kampus di Indonesia.
Selain itu, kegiatan ini juga mengangkat tiga fungsi utama dari jaminan kesehatan nasional. Pertama, membuka akses bagi masyarakat rentan. Kedua, mencegah kemiskinan akibat sakit. Ketiga, menjaga keberlanjutan sistem pelayanan kesehatan nasional.
Afdal berharap, dengan adanya kolaborasi dan masukan dari berbagai pihak, BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Ia menutup sambutannya dengan permintaan agar semua pihak dapat memberikan asupan dan masukan untuk perbaikan di masa depan.