news  

Menyaksikan Matahari Terbit di Bukit Selong Lombok

Menyaksikan Matahari Terbit di Bukit Selong Lombok

Wisata Alam yang Menakjubkan di Bukit Selong, Sembalun Lawang

Bukit Selong di Kampung Lebak Lauq, Desa Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menawarkan pemandangan yang memukau. Matahari terbit di tempat ini menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Dari ketinggian bukit, wisatawan dapat menyaksikan matahari muncul di antara panorama petak-petak sawah di bawahnya, serta Bukit Pergasingan dan rumah adat yang menjadi cikal bakal desa tersebut.

Tempat ini berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Pantai Kuta Mandalika. Pada 3 Juli 2025, Tempo bersama dengan 41 wartawan lain dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat mengunjungi lokasi ini bersama PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara. Perjalanan dimulai pukul 04.15 dari Hotel Raja di Kuta Mandalika. Saat memasuki area Bukit Selong, suhu terasa sangat dingin, sekitar 11-23 derajat. Suhu terdingin di bukit ini biasanya dirasakan pada bulan Agustus yang mencapai 11 derajat. Kebanyakan wisatawan datang di siang hari untuk menghindari dingin. Namun, jika datang di siang hari, pengunjung tidak akan bisa menikmati pemandangan pagi yang indah dari ketinggian.

Rumah Adat Cikal Bakal Desa Beleq

Sebelum menaiki bukit, di bawah terdapat tujuh rumah dalam dua baris. Jumlahnya masing-masing tiga di baris utara dan empat di baris selatan. Hamid, pemandu lokal yang mendampingi perjalanan ini, menjelaskan bahwa tujuh rumah adat ini merupakan cikal-bakal Desa Beleq, sebutan untuk wilayah tersebut. “Rumah-rumah itu menghadap lauq atau utara, mengikuti arah angin,” katanya kepada Tempo, Kamis, 3 Juli 2025.

Dari sana, wisatawan bisa memilih untuk menaiki dua bukit. Di sebelah utara, ada Bukit Pergasingan yang memiliki ketinggian 1.080 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan pendakian sejauh 120 meter. Sedangkan di sebelah selatan, terdapat sebuah bukit lagi dengan ketinggian 1.120 mdpl, yang membutuhkan pendakian sejauh 500 meter untuk mencapai puncaknya.

Singgah ke Restoran Kebun Kupi

Setelah menikmati suasana di atas Bukit Selong, rombongan beralih ke Resto Kebun Kupi yang dikelola oleh Lalu Kholid Karyadi, mantan Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) NTB dan ketua Kelompok Tani Kopi di Sembalun. Restoran ini hadir setelah masa pandemi Covid-19. Restoran ini mulai beroperasi saat Sembalun menjadi pilihan tujuan wisata seiring dengan dibangunnya penginapan oleh warga.

Restoran Kebun Kupi berada di Sembalun Bumbung, sekitar lima kilometer dari Bukit Selong. Restoran ini mampu menampung hingga 200 orang untuk berkegiatan. Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatim Bali Nusa, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa kegiatan memperkenalkan objek wisata di berbagai daerah ini juga dilakukan di daerah lain. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilakukan di Gunung Ijen Banyuwangi, Gunung Bromo dari arah Malang, dan terakhir di Mandalika.

Penutup

Bukit Selong dan sekitarnya menawarkan pengalaman wisata yang unik dan menarik. Dari pemandangan alam yang indah hingga budaya lokal yang kaya, tempat ini menjadi destinasi ideal bagi para pecinta alam dan budaya. Dengan berbagai aktivitas yang tersedia, baik berwisata alam maupun menikmati kuliner khas, Sembalun Lawang mampu memberikan kesan yang tak terlupakan bagi para pengunjung.