.CO.ID, JAKARTA — Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara menyampaikan bahwa sekitar 2.000 peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP) akan ditempatkan di 154 daerah transmigrasi. Wilayah transmigrasi tersebut berada di berbagai pulau di Indonesia.
“Kami menyebar di seluruh wilayah transmigrasi. Wilayah transmigrasi terdiri dari 153. Tidak lama lagi akan menjadi 154. Kami masih menunggu perubahan PP (peraturan presiden). sehingga kami menyebar di 154 tersebut,” katanya setelah mengikuti acara Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Jakarta, Minggu (24/8/2025).
Dalam jadwal tersebut, pemerintah memberikan pengarahan kepada peserta TEP yang berasal dari universitas mengenai topik-topik terkait program Astacita Presiden Prabowo Subianto. Di antaranya, kemandirian energi dan pangan, layanan kesehatan, pertahanan dan keamanan, pendidikan, serta investasi.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Para narasumber berasal dari berbagai pihak terkait, serta antar instansi kementerian/lembaga. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 24-25 Agustus 2025, dengan harapan mampu menghasilkan hasil nyata dalam melakukan penelitian dan pemetaan potensi ekonomi, teknologi, serta ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam kegiatan TEP, mereka diminta untuk menyusun solusi yang terpadu dalam menangani berbagai tantangan di wilayah transmigrasi. Sebagai contoh, ditemukan suatu daerah dengan masyarakat yang sering menjadi perantara antar suku atau dusun. Jelas, cara untuk menciptakan ketenangan dan perdamaian di kawasan tersebut dapat dilakukan melalui pemanfaatan ilmu-ilmu sosial, sehingga mampu memberikan hasil yang positif.
Selain itu, anggaran kegiatan TEP pada tahun ini mencapai sekitar Rp 176 miliar. Iftitah menyampaikan potensi yang akan dibuka pada tahun mendatang, di mana program Transmigrasi Patriot akan mendapatkan 50 persen dari total anggaran Kementrans. “Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menyatakan bahwa akan terjadi kerja sama dan kolaborasi yang lebih erat, serta nantinya akan ada anggaran dari Kemdiktisaintek yang dialokasikan untuk penelitian lanjutan,” kata Iftitah.
Dia juga akan memberikan kesempatan beasiswa pasca sarjana bagi generasi muda yang mengikuti program TEP, sehingga mereka bisa melanjutkan studi di kawasan transmigrasi. Dua kriteria yang dapat memperoleh Beasiswa Patriot adalah lulus ujian yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri (PTN), serta memiliki seseorang dengan semangat patriot.
“Mereka benar-benar memiliki keinginan yang datang dari dalam dirinya untuk berkontribusi membangun negara ini. Bukan berasal dari kota-kota besar, melainkan justru dari berbagai penjuru pelosok negeri yang memiliki potensi-potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, sehingga nantinya terbentuk kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” kata Iftitah.
Dalam penerbangan pertamanya, TEP akan menjalankan berbagai kegiatan hingga Desember 2025, yang kemudian akan terus berlanjut secara berkala pada tahun-tahun berikutnya dengan selalu adanya perbaikan melalui evaluasi rutin. “Misalnya di satu titik kawasan transmigrasi, mungkin tiga atau empat tim saja tidak cukup. Mungkin diperlukan 12 tim,” kata Iftitah.