news  

Menteri Kesehatan Akui Teknologi Kesehatan Indonesia Tertinggal, Ucapkan Apresiasi pada Peluncuran Robotik Da Vinci

Menteri Kesehatan Akui Teknologi Kesehatan Indonesia Tertinggal, Ucapkan Apresiasi pada Peluncuran Robotik Da Vinci

Percepatan Teknologi Kesehatan di Indonesia

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa Indonesia masih ketinggalan dalam pengembangan teknologi kesehatan dibandingkan negara-negara tetangga. Ia menilai, saat ini banyak teknologi yang sudah berkembang di negara lain belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya mempercepat penggunaan teknologi kesehatan robotik, termasuk mengapresiasi rumah sakit swasta yang secara mandiri melakukan pengadaan teknologi mutakhir.

“Saya bilang, kok kita ketinggalan seperti itu? Itu adalah tanggung jawab saya sebagai Menteri Kesehatan, meskipun tidak semua orang menyukainya,” ujarnya saat membuka peluncuran robot bedah Da Vinci Xi di Siloam Hospital, Rabu (16/7) lalu.

Ia memberikan contoh salah satu teknologi yang menjadi perhatian, yaitu sistem robotik Da Vinci. Negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura telah lama menggunakan teknologi tersebut. Hal ini membuat Indonesia harus segera mengejar ketertinggalan tersebut.

Budi juga menyampaikan apresiasinya kepada rumah sakit swasta yang berperan aktif dalam mengakselerasi perkembangan teknologi kesehatan. Menurutnya, rumah sakit swasta memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas dan efisiensi.

“Saya tidak pernah berniat menghambat swasta. Justru mereka harus lebih cepat berkembang daripada rumah sakit pemerintah. Swasta lebih besar dari pemerintah, dan itu adalah fakta yang saya terima. Mereka lebih fleksibel dan efisien, serta kualitasnya pasti lebih baik,” tambahnya.

Teknologi Da Vinci Xi: Inovasi Terkini dalam Bedah Robotik

Da Vinci Xi adalah inovasi terbaru dalam dunia bedah robotik yang dikembangkan oleh Intuitive Surgical, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pelopor dalam teknologi operasi presisi. Sistem ini dilengkapi dengan lengan robotik berteknologi tinggi yang dioperasikan langsung oleh dokter melalui konsol digital secara real-time.

Dengan bantuan teknologi ini, dokter bedah dapat melakukan manuver yang sangat halus, stabil, dan presisi, bahkan di bagian tubuh yang sulit dijangkau oleh tangan manusia secara langsung. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi prosedur bedah dan mempercepat masa pemulihan pasien.

Peran Rumah Sakit Swasta dalam Transformasi Digital

CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady, menyatakan bahwa kehadiran teknologi Da Vinci Xi mendukung agenda transformasi digital dan inovasi teknologi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Teknologi ini akan pertama kali diimplementasikan di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

“Implementasi teknologi bedah robotik Da Vinci Xi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk merupakan langkah besar dalam meningkatkan kualitas layanan bedah di Indonesia. Kami percaya inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan presisi prosedur medis, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pasien,” jelas Caroline.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Penggunaan teknologi kesehatan robotik di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya pengadaan yang relatif tinggi dan kurangnya tenaga ahli yang terlatih. Namun, dengan komitmen pemerintah dan partisipasi aktif dari sektor swasta, diharapkan teknologi ini dapat semakin diterapkan secara luas.

Selain itu, kolaborasi antara lembaga pendidikan, industri teknologi, dan instansi kesehatan menjadi kunci dalam membangun ekosistem yang mendukung inovasi di bidang kesehatan. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadikan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperkuat daya saing nasional.