Pentingnya Keamanan dan Kebijaksanaan dalam Bermedia Sosial
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya menerapkan prinsip saring sebelum sharing saat menggunakan media sosial. Ia menyarankan setiap orang untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya. Selain itu, ia juga mengajak untuk bertanya pada diri sendiri apakah informasi tersebut layak disebarkan dan apakah ada pihak yang bisa terluka akibat penyebaran informasi tersebut.
“Jangan sampai kita terlena dan menjadi korban karena ketidakarifan kita dalam menggunakan media sosial,” ujar Menteri Arifah Fauzi dalam sebuah webinar series “Libur Telah Tiba”. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan lokakarya Forum Anak Nasional 2025.
Menurut survei Komnas Perlindungan Anak pada tahun 2022, sebanyak 40 persen anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan di ruang daring, termasuk perundungan atau bullying. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan di dunia digital semakin nyata dan membutuhkan perhatian khusus.
Tanggung Jawab Bersama dalam Mendidik Generasi Digital
Arifah Fauzi menegaskan bahwa media sosial dan teknologi tidak dapat ditinggalkan karena sudah menjadi bagian dari kehidupan modern. Namun, ia menekankan bahwa penggunaan media sosial harus dilakukan dengan bijak dan sadar akan dampaknya.
Anak-anak dan remaja yang tumbuh di era digital memiliki kebutuhan khusus dalam hal perlindungan dan pendidikan. Oleh karena itu, negara, keluarga, masyarakat, dan dunia usaha harus bekerja sama untuk memastikan pembangunan berlangsung secara inklusif dan responsif terhadap kebutuhan anak-anak.
“Dunia digital dan krisis iklim adalah dua tantangan besar yang harus dihadapi anak-anak masa kini. Kita semua wajib hadir untuk mendampingi mereka tumbuh dengan aman, tangguh, dan bijak,” ujarnya.
Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional 2025
Webinar series “Libur Telah Tiba” ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Anak Nasional 2025. Tema yang diangkat dalam peringatan kali ini adalah “Anak Indonesia Hebat dan Bersaudara”.
Kegiatan ini diadakan oleh KemenPPPA bekerja sama dengan Yayasan Save the Children Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi dan wawasan kepada anak-anak serta masyarakat luas tentang pentingnya keamanan dan kebijaksanaan dalam bermedia sosial.
Langkah Konkret dalam Membangun Masa Depan Anak
Selain edukasi melalui webinar, KemenPPPA juga melakukan berbagai inisiatif lainnya untuk melindungi anak-anak dari ancaman di dunia digital. Misalnya, pelatihan bagi guru dan orang tua, serta penyediaan platform yang aman dan ramah anak.
Pemerintah juga aktif dalam menyusun kebijakan yang mendukung perlindungan anak di lingkungan digital. Dengan adanya regulasi yang jelas, diharapkan anak-anak dapat menggunakan media sosial dengan lebih aman dan bijak.
Kesimpulan
Dalam era digital yang semakin berkembang, penting bagi setiap individu untuk menjaga keamanan dan kebijaksanaan dalam bermedia sosial. Anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa, membutuhkan dukungan dan perlindungan dari berbagai pihak agar dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, keluarga, masyarakat, dan organisasi swasta, diharapkan anak-anak Indonesia dapat menghadapi tantangan di dunia digital dengan tangguh dan bijak. Melalui edukasi dan kesadaran bersama, masa depan anak-anak dapat terwujud dengan lebih baik.