Ramai di Akhir Pekan, Toko Seragam Sekolah Kebanjiran Pembeli
Menjelang dimulainya tahun ajaran baru, banyak toko seragam sekolah di sejumlah wilayah mulai ramai dikunjungi oleh para orang tua dan siswa. Keadaan ini terjadi karena jadwal pengumuman penerimaan murid baru yang mepet dengan hari masuk sekolah. Hal ini menyebabkan banyak orang membeli seragam secara mendadak, sehingga membuat toko-toko tersebut kebanjiran pembeli.
Di Jalan Cipaera dan Jalan Ahmad Yani, kawasan Pasar Kosambi, Kota Bandung, beberapa toko seragam sekolah menjadi tempat yang paling diminati. Meski cuaca terasa panas dan antrean cukup ramai, hal itu tidak mengurangi antusiasme para pembeli untuk mencari seragam yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak mereka.
Salah satu pembeli, Lia (35), mengatakan bahwa ia baru saja membeli seragam SMP untuk putranya setelah mendapatkan kepastian diterima di sekolah negeri. Ia harus segera pergi ke toko seragam Resko di Jalan Ahmad Yani karena waktu yang sangat terbatas. “Saya menunggu pengumuman kepastian anak saya diterima di sekolah negeri atau enggak, baru beli seragam. Soalnya, kalau di sekolah swasta, warna seragamnya agak berbeda,” ujarnya.
Harga seragam yang dibeli Lia sekitar Rp 120.000, termasuk kemeja putih dan celana panjang biru. Sang putra langsung mencoba seragam di depan etalase toko agar ukurannya sesuai. Menurut Lia, meskipun sekolah akan memberikan seragam satu stel, ia tetap membeli dua stel lagi sebagai cadangan.
Selain Lia, Nur (40) juga baru saja membeli seragam untuk dua putranya setelah mendapat kepastian diterima di SMP negeri. Selain seragam, ia juga membeli sepatu dan tas baru. “Untuk buku tulis masih menunggu kebutuhan dari sekolah. Begitu juga buku pelajaran, saya baru akan beli kalau sudah masuk sekolah. Soalnya, biar jelas pakai buku apa saja,” ucap Nur.
Pemilik Toko Mengaku Ramai di Akhir Pekan
Pemilik toko seragam Resko, Siti Aisyah, mengungkapkan bahwa setiap tahun ajaran baru, usahanya selalu ramai. Namun, di tahun ini, jadwal pengumuman dan daftar ulang yang mepet dengan hari pertama masuk sekolah menyebabkan konsumen bertumpuk dalam dua hari terakhir.
“Kalau tahun ajaran baru, dalam sehari bisa terjual lebih dari 500 stel seragam. Sayangnya, tahun ini pengumuman dan daftar ulangnya mepet sama masuk sekolah. Padahal biasanya, di awal libur, toko sudah mulai ramai,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik toko seragam Remaja, Herlin, mengakui bahwa tokonya mulai ramai setelah pengumuman penerimaan murid SMP dan SMA. Menurutnya, konsumen biasanya menunggu kepastian diterima di sekolah negeri atau swasta, karena warna seragamnya sedikit berbeda, terutama untuk SMP.
Herlin juga menyebutkan bahwa penjualan seragam tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Rata-rata setiap konsumen membeli minimal dua stel seragam, ditambah baju pramuka dan pangsi. “Kalau tahun ajaran baru, dalam sehari biasanya laku lebih dari 100 stel seragam. Kami bahkan buka toko lebih lama, yaitu sampai pukul 21.00, karena biasanya jam 20.00 sudah tutup,” katanya.