Menjelajahi Tradisi Unik Potong Kebo Andil di Lebaran Depok

Menjelajahi Tradisi Unik Potong Kebo Andil di Lebaran Depok





,


Jakarta



Lebaran Depok
yang akan diselenggarakan dari tanggal 11 sampai 17 Mei 2025 memperkenalkan berbagai macam budaya Betawi yang telah tumbuh subur di kota tersebut. Salah satunya adalah ritual pemotongan.
kebo andil
yang terjadi pada 15 Mei 2025 di halaman depan kota
Depok
Tradisi pemotongan kebo atau kerbau tersebut dihadiri sekelompok warga yang merupakan bagian dari Kelompok Orang-orang Depok alias KOOD.

Kerbau
Yang akan dipotong telah dikaitkan di bawah pohon. Tidak ada upacara khusus sebelum pengorbanan. Kerbau dipindahkan ke area yang telah ditentukan dan kemudian diledakkan.

Setelah tahap penyembelihan berakhir, Muhammad Ma’sum, sang penjagal kerbau pilihan, mendapat irisan leher hewan tersebut dari wakil-wakil komunitasnya. “Bagian ini disebut kredan, yaitu segmen leher kerbau yang kami iris. Hal itu sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada mereka yang telah melakukan penyembelihan,” jelas Ma’sum.
Tempo
.

Ma’sum menyebutkan bahwa menurut adat memotong kerbau, pengecut tidak boleh mendapatkan bayaran berupa uang. “Jadi hormatinya diberi daging dengan ukuran lima jari yang dipotong lurus,” ungkap Ma’sum, sekaligus Waketu III untuk acara Lebaran Depok 2025. Mengenai alasan memberikan daging dari area leher, Ma’sum menjawab bahwa daerah tersebut merupakan tempat termudah untuk dipisahkan. Di samping itu, peternak biasanya melaksanakan pekerjaannya pada bagian ini.

Tradisi Kebo Andil

Ma’sum enggak bisa ngomong dari kapan adat ini dipraktekkan sama masyarakat Betawi di Depok, namun telah berlangsung secara turun-temurun selama bertahun-tahun. Adat istiadat ini yang masih diterusin di sejumlah desa di Depok tersebut mengilustrasikan jiwa kerja bersama warganya menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut Ma’sum, perannya Kebo ini telah disusun oleh para penduduk selama 11 bulan. Umumnya, satu bulan pasca Idul Fitri, orang-orang memulai proses penghimpunan dana, entah melalui grup pengajian atau tingkat lingkungan tempat tinggal mereka, guna persiapan pada tahun mendatang. Dua bulan jelang Idul Fitri, dana yang sudah dikumpulkan digunakan untuk pembelian kerbau yang kemudiannya dirawat secara kolektif hingga Bulan Suci Ramadhan tiba. Sehari-hari menjelang Hari Raya, kerbau tersebut disembelih dengan tujuan distribusi daging kepada semua anggota komunitas yang juga menyisihkan tabungan. “Oleh karena itu, walau gaya hidup hanya cukup dasar-dasar saja, (penduduk) masih dapat merayakannya dengan konsumsi daging sekali dalam setahun sebagai buah dari usaha penyimpanan selama 11 bulan,” ungkapnya.

Kenapa Kerbau?

Mengapa memilih kerbau daripada sapi? Menurut penjelasan Ma’sum, di kalangan masyarakat Betawi Depok, kerbau terkait erat dengan perayaan Idul Fitri, sedangkan sapi dikaitkan dengan Idul Adha. Tambahan pula, penduduk desa Betawi cenderung menyukai daging kerbau dibandingkan daging sapi. “Daging kerbau tetap utuh walaupun dimasak berulang kali, sementara daging sapi lebih cepat hancur,” jelasnya. Ini menjadi alasan mengapa preferensi mereka adalah daging kerbau.

Daging kerbau ini umumnya dimasak menjadi semur dan dikonsumsi saat hari Lebaran. Akan tetapi, di Lebaran Depok, hidangan tersebut akan ditampilkan sebagai bagian dari tradisi lokal.
nyorog
yang terjadi pada tanggal 17 Mei 2025, hari Sabtu.
Nyorog
adalah kebiasaan menyajikan hidangan kepada orangtua atau individu yang dipuja pada hari-hari mendekati Idul Fitri. Sebagaimana biasa,
nyorog
akan menandai penutup dari perayaan Lebaran Depok 2025.

Baca Juga:
Idul Fitri versi Islam Aboge, Lebaran ala Gaya Jawa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com