news  

Mengurangi Sampah dengan Teknologi Canggih

Mengurangi Sampah dengan Teknologi Canggih

Program ISWMP: Pendekatan Terpadu untuk Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan

Pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kini mengalami perubahan signifikan berkat inisiatif bersama berbagai pihak. Dengan adanya program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga internasional seperti Bank Dunia telah memperkuat sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap pengelolaan sampah. “Ketika Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) menjadi bagian dari sistem yang terhubung dari kebijakan hingga kebiasaan masyarakat, kita tidak sekadar mengelola sampah, tapi sedang merawat masa depan bersama,” ujarnya.

Lima Pilar Utama dalam Implementasi ISWMP

Program ISWMP fokus pada lima pilar utama yang saling melengkapi untuk menciptakan tata kelola persampahan yang modern dan berkelanjutan. Pertama, penyusunan dan penguatan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) serta penguatan regulasi melalui Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. Hal ini bertujuan untuk memberikan kerangka hukum yang kuat dalam pengelolaan sampah.

Kedua, peningkatan peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Masyarakat diberdayakan agar lebih sadar akan pentingnya pemilahan sampah sejak sumber. Ketiga, penguatan kelembagaan pengelolaan sampah agar lebih efektif. Pelatihan SDM dan pendampingan teknis menjadi kunci dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan.

Keempat, pengembangan mekanisme pendanaan dan sistem penarikan retribusi pengelolaan sampah. Ini termasuk pendanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah berteknologi, seperti TPST Kertamukti. Kelima, pemanfaatan teknologi modern dalam pengolahan sampah untuk menghasilkan nilai tambah baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Peran TPST Kertamukti sebagai Contoh Teknologi Modern

TPST Kertamukti kini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengolahan sampah, tetapi juga menjadi contoh penerapan teknologi pengolahan modern. Teknologi ini mampu menghasilkan energi alternatif seperti RDF (Refuse Derived Fuel) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, proses pengolahan ini juga membuka peluang ekonomi melalui daur ulang material.

Kolaborasi dengan Sektor Swasta

Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) untuk pemanfaatan RDF sebagai pengganti sebagian kebutuhan batubara dalam proses produksi. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Hasil yang Signifikan

Dengan kombinasi lima pilar tersebut, Kabupaten Bekasi mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Sistem pemilahan sampah dari sumber mulai terbentuk, rantai layanan pengangkutan sampah semakin tertata, kolaborasi dengan sektor swasta menguat, dan proses pengolahan kini diarahkan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dari material daur ulang serta produksi energi alternatif.

Sebagai daerah penyangga Ibu Kota dengan populasi lebih dari 3 juta jiwa, Kabupaten Bekasi menghasilkan timbunan sampah sekitar 1.680 ton per hari. Dengan program ISWMP, diharapkan pengelolaan sampah dapat lebih efisien dan berkelanjutan, sehingga menjaga kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar.