Berita  

Mengungkap Jejak Makam Syekh Abdul Syukur dan Masjid Tertua Banten dengan Kolam Berwudhu Tanpa Dasar

Mengungkap Jejak Makam Syekh Abdul Syukur dan Masjid Tertua Banten dengan Kolam Berwudhu Tanpa Dasar

KABAR BANTEN– Syekh Abdul Syukur Sepuh adalah tokoh penasihat pertama Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Sultan Banten, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin Banten putra Sunan Gunung Jati Cirebon.

Makamnya terletak di Desa Kesunyatan, Kasemen, Serang, Banten. Pada masa Kesultanan Banten Satu, yaitu Syekh Sultan Maulana Hasanuddin, aktif dalam menyebarkan ajaran agama di Banten.

Dikisahkan bahwa tempat ini pernah menjadi lokasi pertama Syekh Sultan Maulana Hasanuddin dalam melakukan dakwah untuk menyebarluaskan agama Islam di Banten, sebelum berpindah ke Banten Lama.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Seperti dikutip Kabar Banten dari saluran YouTube IMR – 09, berikut adalah sejarah dan jejak makam Syekh Abdul Syukur Sepuh serta kolam tempat berwudhu tanpa dasar.

Berdasarkan sumber sejarah, Abdul Syukur adalah seorang ulama yang berasal dari Mesir dan diangkat oleh Sultan Banten pertama yaitu Kesultanan Maulana Hasanuddin Banten.

Bersama Sultan Maulana Hasanuddin, Syekh Abdul Syukur turut serta dalam perang melawan kerajaan-kerajaan yang menentang agama Islam serta ikut bertempur melawan penjajah Portugis.

Selain berperan sebagai penasihat Kesultanan Banten, Syekh Abdul Syukur juga merupakan tokoh ulama yang terkenal dan turut serta dalam mendukung Sultan Maulana Hasanuddin dalam menjalankan misi dakwah serta menyebarluaskan agama Islam di wilayah Banten.

Terdapat sumber sejarah yang menyebutkan bahwa Sultan Banten, yaitu Syekh Sultan Maulana Yusuf dan Syekh Sultan Maulana Muhammad pernah belajar serta mengaji kepada tokoh penasihat Banten bernama Syekh Abdul Syukur.

Masjid Kasunyatan adalah masjid pertama yang dibangun oleh Sultan Banten, yaitu Syekh Sultan Maulana Hasanuddin, sebelum dibangunnya Masjid Agung Banten yang terletak di Banten Lama.

Terdapat kolam yang digunakan untuk berwudhu di sekitar Masjid Kasunyatan, awalnya dibangun sebagai tempat para tentara Kesultanan Banten berwudhu sebelum bertempur maupun setelah kembali dari medan perang.

Saat ini, banyak pengunjung yang datang khusus untuk berwudhu dan mandi di kolam tersebut. Rasanya menenangkan dan sunyi, sehingga juga dikenal sebagai Kasunyatan.

Masjid yang tenang di Banten memiliki kolam wudhu yang dibangun pada masa Kesultanan Banten, yaitu oleh Sultan Maulana Hasanudin, untuk digunakan berwudhu sebelum melaksanakan sholat lima waktu atau sholat sunnah lainnya.

Dikabarkan bahwa kolam tempat wudhu yang terletak di area Masjid Kesunyatan Banten merupakan kolam wudhu tertua di wilayah Banten. Air kolam ini dahulu sering digunakan sebagai tempat mandi oleh pasukan Kesultanan Banten sebelum maupun setelah berperang.

Air kolam ini diberi nama oleh masyarakat sekitar sebagai air sumur yang tidak memiliki dasar. Air kolam yang tanpa dasar ini memiliki empat pintu sudut.

Dikabarkan bahwa pintu pertama dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai simbol kekuatan, kemenangan, dan keberanian.

Sementara sumur kedua diyakini memiliki manfaat untuk pengobatan halus, seperti orang yang sering mengalami kejang akibat gangguan santet atau penyakit non medis.

Sumur ketiga dianggap memiliki khasiat untuk menghilangkan ilmu asihan atau ilmu pelet, sementara yang keempat diyakini berkhasiat dalam membuka aura atau pengasihan serta syariat dalam berdagang, wallahualam.***