Presiden Prabowo mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi selama aksi demonstrasi disebabkan oleh adanya pengkhianatan dan tindakan terorisme yang memicu terjadinya demonstrasi anarkis seperti kejadian kemarin.
Menurut Selamat Ginting, pidato Presiden Prabowo tidak dilakukan secara sembarangan. Ia bermaksud menyampaikan kepada masyarakat bahwa selain faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang merusak aksi demonstrasi tersebut. Ada lawan yang harus dihadapi bersama.
Namun, istilah “makar” yang disampaikan oleh Presiden memicu sedikit perdebatan karena dianggap menyalahkan pihak lain dalam masalah negara.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Sebagai analis politik dan militer, Selamat Ginting memahami pidato yang disampaikan oleh presiden tersebut.
Karena, penggunaan kata-kata tertentu memang sering kali dilakukan oleh pemimpin sebuah negara ketika situasi sedang tidak aman.
Hal itu dapat disebut sebagai alat yang efektif untuk menenangkan kemarahan kerumunan, kata Selamat Ginting.
“Presiden Prabowo menyampaikan narasi-narasi tersebut, ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengambil tindakan tegas, baik secara hukum maupun propaganda dalam menangani aksi demonstrasi,” katanya kepada Akbar Faizal dalam acara tersebut.podcast, Akbar Faizal Tidak Dikensur, 6 September 2025.
Mahfud MD, yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, juga menyatakan bahwa aksi demonstrasi yang terjadi pada 25 Agustus 2025 merupakan gerakan alami dari masyarakat akibat melihat ketidakadilan hukum yang terjadi di Indonesia.
Namun, beberapa hari berikutnya memang terdapat sejumlah orang atau kelompok yang memanfaatkan situasi tersebut sehingga isu terlihat semakin rumit.
Namun demikian, menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), pemerintah tetap harus mendengarkan aspirasi tersebut.
Beberapa influencer misalnya, Ferry Irwandi, Abigail Muria, Jovial da Lopes, dan yang lainnya meminta seluruh warga yang ikut dalam aksi demonstrasi tersebut untuk tidak terpengaruh oleh berita-berita yang bisa mengaburkan tujuan utama tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah.
Mereka juga mengajak agar mereka saling menjaga satu sama lain dengantagline “Kewaspadaan Warga” agar tidak terjadi krisis militer seperti yang pernah terjadi sebelumnya, masa reformasi ’98.***