–Pernah terpikir, mengapa kita bisa merasa sedih tanpa alasan yang jelas? Mengapa tindakan spontan bisa bertentangan dengan perasaan bersalah, dan akhirnya menyebabkan keraguan di hati?
Mari menggali lebih dalam dengan perspektif teoritis Sigmund Freud, bapak psikologi modern yang memperkenalkan tiga ‘unsur internal’ penting dalam diri manusia yaitu Id, Ego, dan Superego.
Teori Freud yang Mudah Dipahami Teori Freud yang Sederhana dan Jelas Pemahaman tentang Teori Freud yang Mudah Penjelasan Sederhana Mengenai Teori Freud Teori Freud yang Lebih Mudah Dipahami Konsep Freud yang Dapat Dimengerti dengan Mudah Penjelasan Mengenai Teori Freud yang Ringkas Mudah Memahami Teori Freud Pembahasan Teori Freud yang Menyederhanakan Konsepnya Cara Pemahaman yang Lebih Sederhana terhadap Teori Freud
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Simply Psychologymenerangkan, menurut Freud, kepribadian manusia bukanlah satu kesatuan yang utuh, melainkan gabungan dinamis dari tiga komponen psikis yang memiliki tujuan dan sifat berbeda.
Saya merujuk pada sumber pendorong paling mendasar dari hasrat, keinginan, dan dorongan. Ia berada dalam kesadaran bawah dan hanya menginginkan ‘kebahagiaan sekarang’. Ini umumnya disebut sebagai prinsip kesenangan (pleasure principle).
Ego berperan sebagai perantara antara realistis dan rasional. Berdasarkan prinsip realitas, Ego mengurangi keinginan Id sehingga kebutuhan dapat dipenuhi secara wajar, ditunda, dan tidak merusak.
Superego dianggap sebagai penguasa etika dalam diri kita. Ia menyerap nilai, aturan, dan standar yang diajarkan orang tua atau lingkungan. Perilaku Id yang terlalu lepas bisa membuat Superego merasa bersalah atau malu.
Drama Batin yang Tidak Pernah Berhenti
Bayangkan, Id sebagai kuda liar yang penuh kekuatan. Ego sebagai penunggang yang berusaha mengendalikan. Dan Superego adalah sosok ayah yang duduk di kereta sambil mengkritik setiap tindakan penunggang.
Perkelahian di antara ketiganya merupakan panggung yang sering terjadi dalam pikiran kita.
Simply Psychologymenerangkan bahwa ketika Id terlalu kuat, kita cenderung bertindak secara impulsif dan tanpa pertimbangan. Misalnya, membeli barang mahal hanya karena ‘ingin sekarang’ tanpa berpikir panjang.
Bila Superego terlalu menggedor, kita mungkin menjadi terlalu menuntut kesempurnaan, penuh rasa bersalah, dan sulit untuk mengampuni diri sendiri.
Ego yang baik seharusnya mampu menjaga keseimbangan serta memenuhi kebutuhan secara realistis, tanpa merendahkan nilai moral diri atau membiarkan hasrat mengambil alih.
Menurut Verywell Mind, keseimbangan ini yang menciptakan kepribadian yang dewasa dan sehat.
Ketidakseimbangan bisa berdampak pada masalah psikologis seperti rasa cemas dan kesedihan.
Di era modern saat ini, teori Freud masih tetap berlaku.
Verywell Mindmengatakan, Ego yang kuat berkaitan dengan kemampuan menghadapi tekanan atau tantangan kehidupan secara bijaksana seperti konsep kekuatan ego.
Misalnya ketika kamu sedang bingung antara ingin meledak saat tekanan pekerjaan (Id). Di sisi lain, kamu juga takut membuat atasan kecewa (Superego).
Ego membantu kamu menentukan metode yang sesuai, seperti mengatur jadwal kerja agar tetap efisien tanpa merasa kewalahan.
Akhirnya, perasaan sedih bukanlah kelemahan atau sekadar drama batin yang tidak berdasar. Ia merupakan bagian dari mekanisme alami manusia.
Ini mengindikasikan bahwa di dalam diri kita selalu terjadi konflik antara Id, Ego, dan Superego.
Justru melalui ‘perang batin’ ini kita belajar mengenali siapa diri kita yang sebenarnya, apa yang kita butuhkan, dan bagaimana menyeimbangkan hasrat dengan prinsip moral.
Maka, jika suatu saat kamu merasa bingung, ragu, atau terjebak dalam sedih yang terus-menerus, ingatlah bahwa hal itu bukan hanya perasaan sementara.
Itu merupakan bagian dari perjalanan psikologis yang telah dijelaskan oleh Freud lebih dari seratus tahun yang lalu.
Sampai saat ini, teori Freud masih memiliki relevansi dalam kehidupan kontemporer. Mungkin, rasa sedih bukanlah musuh, tetapi jalan untuk mengenali sifat asli manusia. (*)