news  

Mengapa Kabin Pesawat Harus Berp Tekanan?

Mengapa Kabin Pesawat Harus Berp Tekanan?

Mengapa Pesawat Harus Memiliki Tekanan Udara di Dalam Kabin?

Saat Anda naik pesawat, awak kabin biasanya memberi tahu penumpang bahwa kabin akan diberi tekanan udara untuk kenyamanan. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa hal ini diperlukan? Tekanan udara di dalam kabin bukan hanya sekadar kebutuhan untuk kenyamanan, tetapi juga merupakan faktor penting yang memengaruhi keselamatan dan kesehatan penumpang.

Tekanan Udara di Atas Permukaan Bumi

Tekanan udara di permukaan laut sekitar 14,7 psi (pound per square inch), yang cukup untuk mendukung pernapasan manusia. Namun, semakin tinggi ketinggian, semakin menipis atmosfer bumi. Di ketinggian 30.000 kaki, tekanan udara hanya sekitar 4 psi. Dalam kondisi seperti ini, tubuh manusia hanya mampu bertahan beberapa detik tanpa bantuan oksigen sebelum mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen.

Ketinggian di atas 18.000 kaki sudah cukup rendah untuk menyebabkan gangguan serius pada tubuh manusia. Itulah alasan utama mengapa sistem tekanan udara menjadi syarat mutlak bagi pesawat penumpang. Tanpa sistem ini, penumpang dan awak kabin bisa mengalami risiko kesehatan yang serius selama penerbangan.

Sistem Pengaturan Tekanan Udara di Kabin

Pengaturan tekanan udara di dalam kabin melibatkan sistem kompleks yang disebut environmental control system. Sistem ini memastikan bahwa tekanan udara di dalam kabin setara dengan kondisi di ketinggian 6.000 hingga 8.000 kaki, meskipun pesawat terbang jauh lebih tinggi.

Cara kerjanya adalah dengan menggunakan udara dari luar pesawat yang disebut bleed air. Udara ini diambil dari mesin pesawat pada tahap kompresi sebelum digunakan untuk pembakaran. Setelah dikompres dan dipanaskan, udara dialirkan ke dalam kabin melalui saluran tekanan, lalu didistribusikan secara merata.

Untuk menjaga kestabilan tekanan, pesawat dilengkapi dengan katup buangan (outflow valve) yang secara otomatis mengatur jumlah udara yang dilepaskan keluar. Jika tekanan harus dinaikkan, katup akan ditutup rapat. Jika tekanan harus diturunkan, katup akan dibuka sebagian untuk melepaskan udara secara perlahan.

Perputaran Udara di Dalam Kabin

Setiap 2–3 menit, udara lama di dalam kabin diganti dengan udara baru. Proses ini memastikan sirkulasi udara tetap segar dan aman untuk dihirup. Namun, karena udara di ketinggian memiliki kelembapan sangat rendah, kabin pesawat menjadi lingkungan dengan udara yang cenderung kering.

Mengapa Pesawat Tidak Terbang Lebih Rendah?

Mungkin Anda bertanya, mengapa pesawat tidak terbang lebih rendah agar tidak perlu sistem tekanan udara buatan? Jawabannya berkaitan dengan efisiensi dan keselamatan.

Pesawat komersial dirancang untuk terbang di ketinggian antara 30.000 hingga 43.000 kaki. Di lapisan atmosfer ini, udara lebih tipis, sehingga kecepatan terbang bisa lebih tinggi, bahan bakar lebih hemat, dan jarak tempuh menjadi lebih efisien.

Selain itu, penerbangan di ketinggian tinggi juga menghindarkan pesawat dari gangguan cuaca buruk seperti badai petir dan turbulensi hebat yang lebih umum terjadi di lapisan atmosfer bawah. Turbulensi tidak hanya mengganggu kenyamanan penumpang, tetapi juga membahayakan awak kabin yang sedang bertugas.

Dengan demikian, penggunaan tekanan udara di dalam kabin bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang ada di dalam pesawat.