Mengapa Banyak Orang Tak Suka Monolog Gibran? Efrizah Analisis Hal Ini

Mengapa Banyak Orang Tak Suka Monolog Gibran? Efrizah Analisis Hal Ini



– Penelitian senior dari Institut Citra, Efriza, memberikan tanggapan terkait wakil presiden tersebut.
Gibran
Rakabumbing Raka adalah orang yang memposting klip monolog tentang generasi muda serta bonus demografi.

Menariknya, respons audiens terhadap klip selama 6 menit 19 detik yang diposting lewat saluran Gibran Rakabuming malahan lebih banyak yang kurang menyukai daripada yang menyukainya.

Sampai hari Kamis (24/4) pukul 08.00 WIB, video monolog Gibran tersebut sudah dilihat oleh 1 juta orang.

Jumlah menyukai untuk video tersebut mencapai 90 ribu, sedangkan yang dislike 129.503, jika dilihat dari situs untuk melihat jumlah suka dan tidak suka sebuah video.

Efriza menyatakan bahwa wajar jika postingan tersebut menerima lebih banyak tanggapan negatif daripada positif.

“Gibran menyampaikan semangat pemuda, namun ia membawa dampak pasca-pemilihan presiden karena berpartisipasi sebagai seorang pemuda tidak dengan memanfaatkan momen secara tepat melainkan dengan metode yang dianggap tak pantas terkait Keputusan Mahkamah Konstitusi atau lelucon tentang dukungan pamannya bagi putranya sendiri,” ungkap Efriza kepada , Kamis (24/4).

Meskipun demikian, Efriza menganggap bahwa monolog tersebut sejatinya mirip dengan sebuah sambutan formal.

“Berceramah di kampus untuk pembukaan acara, tidak seperti pemberitahuan bahwa Pemerintahan akan mengambil tindakan signifikan untuk negeri ini,” katanya selanjutnya.

Dia pun mengatakan dalam rekaman tersebut bahwa tujuan Gibran adalah untuk menyampaikan bahwa pemerintah ini prihatin tentang masa depan negara kita.

“Serta memberikan penghargaan kepada film besar hasil karya animator pemuda Indonesia dan pujian juga diberikan kepada Tim Nasional U-17 yang berhasil maju ke Piala Dunia sebagai perwakilan tunggal dari ASEAN,” katanya.

Efriza berpendapat bahwa monolog Gibran tersebut bertujuan untuk mendorong seluruh komponen bangsa bekerja sama dalam membangun negara ini guna menyongsong masa depan.
bonus demografi
.

“Pidatonya hanya menekankan semangat untuk menerima bonus demografis serta memberikan penghargaan terhadap film Jumbo dan U-17, tanpa penjelasan detail tentang upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah selain berkolaborasi dan merencanakan masa depan Indonesia,” tutup Efriza.

(mcr8/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com