news  

Membangun Ketahanan Pangan di Pusat Kota dengan Green House

Membangun Ketahanan Pangan di Pusat Kota dengan Green House

Merawat Ketersediaan Pangan Melalui Rumah Hijau di Tengah Kota

Oleh: Dr Doddy Anwar ST MM,MT

Dosen Program Magister Arsitektur Universitas Mercubuana

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

KAMI yakin, ketahanan pangan tidak selalu memerlukan lahan yang luas atau lokasi di daerah pedesaan. Bahkan di tengah kota seperti Jakarta Barat, semangat untuk berkebun dan mandiri dalam pangan bisa berkembang—jika kita bersedia bekerja sama.

Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Inilah alasan mengapa saya dan tim dari Universitas Mercu Buana langsung turun ke Meruya Selatan, memberikan solusi pertanian modern berupa 2. Ini menjadi dasar bagi saya dan tim dari Universitas Mercu Buana untuk datang langsung ke Meruya Selatan, menyediakan solusi pertanian modern berupa 3. Berikut ini adalah alasan mengapa saya bersama tim dari Universitas Mercu Buana melakukan kunjungan langsung ke Meruya Selatan, dengan menyajikan solusi pertanian modern berupa 4. Hal ini menjadi motivasi bagi saya dan tim dari Universitas Mercu Buana untuk turun langsung ke Meruya Selatan, menawarkan solusi pertanian modern berupa 5. Berikut ini merupakan alasan mengapa saya dan tim dari Universitas Mercu Buana hadir secara langsung di Meruya Selatan, memberikan solusi pertanian modern berupagreen house sederhana.

Rumah kaca sederhana merupakan versi kecil atau berbiaya rendah yang dibuat untuk menghasilkan kondisi optimal dalam perkembangan tanaman.

Meskipun bentuknya lebih sederhana dan harganya lebih murah, ini cocok untuk mereka yang tinggal di kawasan perkotaan dengan lahan yang terbatas.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang kami laksanakan bersama Kelurahan Meruya Selatan, Jakarta Barat, Jakarta.

Berada di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mahkota, Jl Perumahan Walikota, kami memulai pembangunangreen housesebagai upaya meningkatkan hasil panen masyarakat yang selama ini masih terbatas karena kurangnya sarana pendukung.

Saya merupakan anggota dari tim pelaksana yang terdiri dari empat dosen. Kegiatan ini kami laksanakan di bawah koordinasi:

Ketua Tim:

Dr. Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.

Anggota Tim:

• Ir. Tin Budi Utami, M.T.

• Dr. Doddy Anwar, S.T., M.M., M.T.

• Ir. Joni Hardi, M.T.

Bersama, kami menyusun konsep rumah hijau yang sederhana, namun efisien.

Salah satu keunggulannya ialah kemampuannya membentuk lingkungan tanam yang lebih stabil—melindungi tanaman dari hujan deras maupun panas berlebih yang selama ini sering menghambat hasil panen masyarakat.

Yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana proses pembangunan ini benar-benar melibatkan partisipasi aktif.

Kami memulai dengan melakukan diskusi langsung bersama Lurah Meruya Selatan.

Setelah itu, kami mengadakan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) bersama masyarakat untuk menyempurnakan desain yang kami usulkan: mulai darisite plan, denah bangunan, tampilan, potongan, hingga visualisasi 3D.

Banyak penduduk menyambut dengan antusias dan memberikan masukan yang sangat positif.

Lebih dari sekadar sarana menanam,green housekami berharap ini dapat menjadi pusat pembelajaran pertanian perkotaan.

Di sini masyarakat dapat mempelajari berbagai teknik hidroponik, memahami prinsip pertanian yang ramah lingkungan, dan—yang paling penting—menyadari bahwa pertanian bisa menjadi bagian dari gaya hidup perkotaan modern.

Kami sangat mengucapkan terima kasih kepada LPPM Universitas Mercu Buana yang telah mendanai kegiatan ini, serta tentu saja kepada warga Meruya Selatan yang telah menerima kami dengan penuh keramahan.

Semoga green houseini menjadi langkah pertama menuju kemandirian pangan di tingkat lokal—dan membangkitkan semangat berkebun, mulai dari halaman rumah hingga pusat kota.