news  

MBG Pertama di Tuban Viral, Temukan Belatung di Makanan

MBG Pertama di Tuban Viral, Temukan Belatung di Makanan

Temuan Belatung dalam Menu Makanan Bergizi Gratis di Tuban Hebohkan Media Sosial

Pengguna media sosial di Kabupaten Tuban kini sedang heboh dengan sebuah video yang menunjukkan adanya belatung dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada siswa dan siswi. Kejadian ini terjadi pada program MBG yang pertama kali dilaksanakan di wilayah Kecamatan Tambakboyo, sehingga memicu perhatian publik.

Menurut laporan yang diterima oleh Camat Tambakboyo, Ari Wibowo Waspodo, temuan belatung tersebut terjadi di dua sekolah, yaitu SMA dan SMK Tambakboyo. Dalam penjelasannya, ia menyebutkan bahwa ada empat tempat makan yang terdapat belatung di dalamnya. Dua di antaranya berada di SMA Tambakboyo dan dua lainnya di SMK Tambakboyo.

Program MBG di Kecamatan Tambakboyo baru saja dilaksanakan setelah libur panjang, tepatnya pada Senin (14/7). Ini merupakan kali pertama program tersebut diterapkan di wilayah tersebut. Empat sekolah menjadi penerima MBG pertama, yaitu SMA dan SMK Tambakboyo, SDN Sobontoro, SDN Merkawang, serta SDN Glondonggede.

Ari mengungkapkan bahwa kehadiran MBG mendapat respons positif dari para siswa. Menurutnya, anak-anak sangat antusias dan terlihat senang saat menerima makanan bergizi tersebut. Bahkan, seluruh makanan yang disajikan habis terkonsumsi.

Meskipun demikian, kejadian ini memicu kekhawatiran akan kualitas dan proses penyajian makanan. Pihak kecamatan berencana untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertugas sebagai penyedia MBG. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Sejauh ini, belum ada koordinasi resmi yang dilakukan antara pihak kecamatan dan SPPG terkait temuan belatung tersebut. Namun, langkah-langkah preventif akan segera diambil guna menjaga kualitas layanan makanan bagi siswa-siswi di wilayah Tambakboyo.

Beberapa pihak mulai mempertanyakan sistem pengawasan dan distribusi makanan yang digunakan dalam program MBG. Hal ini menjadi penting untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan makanan yang aman dan bergizi sesuai dengan tujuan program tersebut.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi pihak terkait dalam meningkatkan standar kualitas dan keamanan makanan yang diberikan kepada siswa. Selain itu, juga menjadi peringatan bahwa pengawasan harus dilakukan secara ketat agar tidak ada lagi kejadian serupa yang terjadi di masa mendatang.

Perlu diingat bahwa program MBG memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan gizi siswa, terutama setelah masa liburan panjang. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dan saling mengawasi agar program ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi para siswa.