Berita  

Mau Liburan Akhir Pekan yang Berkesan? Coba Jalur Viral di Hutan Cikadu, Jalan Menuju Kabut

Mau Liburan Akhir Pekan yang Berkesan? Coba Jalur Viral di Hutan Cikadu, Jalan Menuju Kabut

– Hari ini, Jumat 5 September 2025 memasuki libur panjang. Ingin menghabiskan liburan yang berkesan? Mari, mengapa tidak mencoba jalur yang sedang populer yaitu rute Ciwidey ke Cianjur Selatan melalui Cikadu.

Rute Ciwidey-Cikadu kini tengah menjadi perhatian banyak orang, dengan banyak kreator konten yang mencoba jalur ini menggunakan sepeda motor. Popularitas rute ini disebabkan oleh upaya Pemprov Jabar dalam merevitalisasi dan membangun jalan yang menghubungkan Ciwidey (Kabupaten Bandung) dengan Cikadu (Kabupaten Cianjur).

Cikadu adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur yang paling terpencil.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam pertemuan dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, menanyakan wilayah mana di Jawa Barat yang paling terisolasi. Para pejabat yang hadir sepakat menyebut Cikadu. Alasannya, karena kondisi jalan yang buruk menuju daerah tersebut.

Meskipun demikian, daerah ini terkenal sebagai salah satu sumber utama gula aren, serta produk pertanian lainnya seperti pisang, mangga, dan nanas.

Dulu, karena terisolirnya, jalur Cikadu sering dimanfaatkan sebagai jalur offroad dengan kondisi jalan yang rusak, berombak, dan penuh genangan air saat musim hujan.

Kondisi ini menyebabkan potensi ekonomi wilayah ini sangat tertinggal. Bayangkan saja, meskipun menjadi bagian dari Kabupaten Cianjur, jarak untuk sampai ke pusat Kota Cianjur agar dapat memasarkan hasil pertanian holtikultura lebih dari 123 kilometer, yang harus ditempuh dalam waktu lebih dari 4 jam.

Sementara pasar terdekat berada di Ciwidey, sekitar 53 kilometer atau Soreang sekitar 65 kilometer. Sayangnya, untuk sampai ke dua daerah tersebut memerlukan perjalanan yang sangat melelahkan karena kondisi jalan yang sangat buruk.

Gubernur Jawa Barat yang dikenal dengan panggilan KDM menghadirkan program “Jalan Lecir” dengan tujuan pada tahun 2027 seluruh jalan di Jawa Barat dalam kondisi baik, salah satunya adalah pembangunan jalan di Cikadu.

Jalur Terpencil yang Melalui Hutan Cikadu

Bagi yang menyukai perjalanan menggunakan sepeda motor, tidak ada salahnya menghabiskan akhir pekan panjang dengan mencoba rute ini mulai dari Ciwidey.

Lebih aman jika dilakukan bersama, mengingat jalannya yang sangat sepi, jarang ditemui rumah atau warung. Sangat jarang ditemukan pemukiman, yang ada hanyalah hutan yang lebat.

Perjalanan dapat dimulai dari Warung Kabut, sebuah warung yang sudah terkenal. Lokasinya berada di Jl. Tanjakan Kelok 1000, Sukaresmi, Kec. Rancabali, Kabupaten Bandung.

Warung ini selalu ramai pengunjung di akhir pekan karena pengunjung bisa sekadar menikmati secangkir kopi sambil melihat pemandangan kebun teh Rancabali yang dikelilingi kabut. Di area parkir terdapat tiang penunjuk jalan yang menunjukkan jalur turun ke kiri menuju Naringgul dan jalur naik ke kanan arah Cikadu.

Berbeda dengan jalur menuju kiri ke Naringgul yang dihiasi perkebunan teh kemudian hutan di wilayah Cidaun. Sementara jalur Cikadu lebih didominasi oleh hutan alami yang cukup lebat.

Ambil jalur sebelah kanan arah Cikadu, di mana jalan ini telah mulus sejak tahun 2020, dan sekitar satu kilometer dari titik tersebut akan ditemukan fasilitas militer Kopasgat, TNI AU di Gunung Sumbul. Setelah melewati sekitar 200 meter, akan terlihat jalan lurus yang berada di tengah hutan.

Lokasi ini menjadi viral sebagai spot foto, khususnya bagi kalangan muda. Mereka memilih sudut foto di tengah jalan yang dikelilingi pohon-pohon tinggi yang menjulang.

Berikut adalah beberapa variasi parafraze dari teks tersebut: 1. Rute selanjutnya akan melewati hutan lebat yang cukup sepi. Hal ini terlihat dari jarangnya bangunan atau rumah di sepanjang jalan. Beberapa netizen menyebut jalur ini sebagai jalur horor karena kekosongannya. 2. Berikutnya, rute akan melalui area hutan yang sangat sepi. Terbukti dari sedikitnya bangunan atau rumah di tepi jalan. Banyak netizen menggambarkan jalur ini sebagai jalur horor akibat ketenangannya yang luar biasa. 3. Rute berikutnya akan melewati hutan yang cukup sepi. Hal ini terlihat dari jarangnya adanya bangunan atau rumah di sekitar jalan. Beberapa pengguna internet menyebut jalur ini sebagai jalur horor karena keheningannya. 4. Selanjutnya, perjalanan akan melalui hutan yang sangat sepi. Ini terlihat dari tidak banyaknya bangunan atau rumah di sepanjang jalan. Banyak netizen menyebut jalur ini sebagai jalur horor karena ketidakterdapatannya aktivitas. 5. Jalur berikutnya akan melewati hutan yang cukup sepi. Hal ini dapat dilihat dari jarangnya bangunan atau rumah di pinggir jalan. Beberapa netizen menamai jalur ini sebagai jalur horor karena kesepiannya.

Terlebih jika melakukan perjalanan touring di musim kemarau, maka sepanjang jalan akan diselimuti kabut tebal karena jalur ini berada di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut.

Itulah mengapa disarankan untuk mencoba jalur ini tidak sendirian, melainkan bersama beberapa motor. Selain bisa berdiskusi dengan teman, kita juga dapat berhenti untuk menikmati keaslian hutan lebat Cikadu secara bebas.

Meski melewati area hutan, terdapat beberapa rumah yang kosong dan tidak berpenghuni. Inilah yang membuatnya disebut sebagai jalur horor.

Berdasarkan informasi dari warga Cikadu, bangunan-bangunan tersebut dahulu dibuat sebagai tempat tinggal bagi penduduk yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. Namun karena lokasinya masih berupa hutan, akhirnya rumah-rumah tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya.

Jika Anda ingin melanjutkan hingga ke Pantai Cianjur Selatan di Sindangbarang, sebaiknya berhati-hati karena kondisi beberapa ruas jalan masih buruk.

Saat ini, jalan yang telah diaspal pada tahun 2020 dengan panjang 29 kilometer sudah mulus, namun masih terdapat sekitar 8,7 kilometer jalan yang kondisinya buruk. Jalan sepanjang 8,7 kilometer tersebut sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2025.

Berani? Siapa yang takut, mari kita coba rute Ciwidey-Cikadu sambil menikmati hutan belantara Cikadu yang masih alami. Hutan yang beragam mengiringi jalur yang sepi.***